Bos BPDPKS Ungkap Kontribusi Sawit Pada Transisi Energi
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengungkapkan biodiesel memiliki peran besar pada perekonomian dan transisi energi. Salah satunya melalui program biodiesel yang berasal dari kelapa sawit, bertujuan menyerap produk dalam negeri dan menciptakan pasar.
Eddy mengatakan setelah program biodiesel berjalan, ternyata mampu mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission (NZE).
"Kalau kita menggantungkan minyak sawit hanya untuk bahan pangan, relatif tidak bisa memberikan serapan yang besar. Dampaknya akan berpengaruh terhadap harganya minyak sawit, karena suplainya lebih besar dibandingkan demand," kata Eddy dalam CNBC Indonesia Special Dialogue, Senin (26/6/2023).
Penerapan biodiesel pun dilakukan secara gradual, mulai dari B5, B15, hingga kini B35. Eddy menegaskan peningkatan kadar campuran minyak sawit pada biodiesel mengartikan produk ini diterima di masyarakat sehingga serapannya semakin besar.
"Artinya pemanfaatan sawit sebagai bahan bakar dari tahun ke tahun meningkat. Tahun ini target kita mencapai 12 juta kiloliter. Ini serapan besar," ujarnya.
Dengan menciptakan bahan bakar nabati ramah lingkungan, biodiesel juga berpengaruh pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Sumber energi dari kelapa sawit ini pun termasuk energi terbarukan dan pelan-pelan menggantikan energi fosil.
"Kita mendanai 48,19 juta liter, biodiesel sejak 2015 ini didanai BPDPKS. Kalau pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca) setara 64,16 juta ton karbondioksida, artinya program biodiesel kita juga memberikan kontribusi besar dalam rangka NZE yang akan dicapai di 2060," ujarnya.
(rah/rah)