Sempat Dikabarkan Mundur, Antam Rayu LG Masuk Konsorsium Lagi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
23 June 2023 10:55
Dok LG Group
Foto: Dok LG Group

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana akan bertemu dengan pihak perusahaan baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Chemical yang merupakan perwakilan konsorsium LG Energy Solution (LGES) untuk membahas keberlanjutan konsorsium ekosistem hulu baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama Antam, Nicolas D Kanter mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk bertemu dengan pihak LG pekan depan untuk melakukan pembicaraan dengan pihak LG mengenai konsorsium baterai kendaraan listrik tersebut. Dia mengatakan bahwa seharusnya pertemuan itu justru sudah dilakukan pada pekan ini.

"Untuk LG Chem, itu kita mestinya sih ya mestinya minggu depan kita akan ada pertemuan. Kan Pak Wamen sudah akan minta untuk melakukan pembicaraan dengan mereka. Karena mereka belum datang, belum kembali ke kita untuk konsorsiumnya, jadi kita janji itu yang hari ini belum terjadi. Jadi kita ketemu lah untuk membicarakan mengenai final konsorsium," jelas Nico saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (23/6/2023).

Nico mengatakan bahwa jika memang pihak LG tidak bisa datang ke Indonesia untuk membicarakan konsorsium final tersebut, maka pihak Antam sendiri yang akan mendatangi Korea Selatan pada pekan depan.

"Kalau jadi mereka datang, kalau nggak kita yang berangkat ke sana. Kan kemarin kita mau berangkat tapi nggak bisa jadi nggak mudah untuk arrange schedule" tambah Nico.

Namun yang pasti, Nico mengatakan bahwa konsorsium antara Antam dengan LG akan terus tetap berjalan lantaran pihaknya melihat bahwa progres untuk konsorsium antara keduanya tetap berjalan.

"Nanti komposisinya (konsorsium) kayak apa. Jadi kita tetap progressing kita lihat ini tetap jalan," tandasnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan bahwa proses penjalinan kerja sama dengan Korea Selatan, khususnya LG, tidak secepat proses yang dilakukan dengan China yakni CATL.

Terlebih, lanjutnya, saat ini LGES berencana untuk mengubah anggota konsorsium untuk berinvestasi di proyek ekosistem baterai di Indonesia.

"Menurut saya (prosesnya) akan lebih panjang dari yang China, itu kan pemerintah nggak bisa apa-apa. Itu kan company acts ya. Mereka juga bertanggung jawab ke pemegang saham, nggak boleh rugi," jelas Agus saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Adapun, Agus membeberkan beberapa hal yang membuat proses kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan berjalan lamban adalah karena LGES yang merupakan perusahaan publik itu memiliki peraturan yang berlapis.

Selain itu, Agus mengatakan bahwa salah satu yang menghambat proses kerja sama dengan LGES adalah perombakan konsorsium internal LGES. Agus mengatakan bahwa perombakan konsorsium LGES membuat proses yang akan dihadapi ke depannya akan semakin panjang.

"Iya (perubahan) komposisi dari pemegang konsorsium. Pergantian itu kan disepakati oleh berbagai pemegang saham mereka. Kan itu saja kan makan waktu, nanti mereka akan JV (Joint Venture) lah apa lagi," tambahnya.

Seperti diketahui, setidaknya Indonesia akan bekerja sama dengan investor China dan Korea Selatan untuk membangun industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Perusahaan asal China yang akan berinvestasi di Indonesia yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL). Sementara investor asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES).

Baik CBL maupun LGES akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LG Mundur dari Proyek Baterai EV di RI? Ini Kata Bos MIND ID

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular