
Jokowi Punya Duit Rp 142,6 M, Orang RI Dijamin Tak Kelaparan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerahkan anggaran dekonsentrasi untuk mengendalikan kerawanan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah, dengan total anggaran sebesar Rp 142,67 miliar untuk 38 provinsi.
Plt Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy menyampaikan bahwa anggaran tersebut diberikan Bapanas kepada Pemerintah Provinsi melalui OPD Pangan Provinsi.
"Secara simbolis, Badan Pangan telah menyerahkan anggaran dekonsentrasi kepada pemerintah provinsi melalui OPD Pangan Provinsi dengan total anggaran sebesar Rp 142,67 miliar untuk 38 provinsi," kata Edhy saat membuka Rakornas Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2023 di Cibubur, Bekasi, Rabu (21/6/2023).
Adapun anggaran sebesar Rp 45,588 miliar nantinya akan dikhususkan untuk 38 provinsi dalam mengendalikan kerawanan pangan. Dia berharap, semua stakeholder dapat berkolaborasi dalam menurunkan daerah rentan rawan pangan minimal 1% setiap tahun, atau sekitar 7 kabupaten/kota setiap tahunnya.
Bapanas melalui Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2022 mencatat, sebanyak 74 kabupaten/kota masuk ke dalam kategori daerah rentan rawan pangan.
![]() Ilustrasi Makanan Minuman (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Adapun golongan prioritas atau kelas status ketahanan pangan yang dibagi dalam FSVA yakni, Prioritas 1 merupakan wilayah sangat rentan, Prioritas 2 wilayah rentan, dan Prioritas 3 wilayah agak rentan. Sedangkan, Prioritas 4 merupakan wilayah agak tahan, Prioritas 5 wilayah tahan, dan Prioritas 6 wilayah sangat tahan.
Jika diperinci, sebanyak 70 kabupaten masuk ke dalam kategori rentan rawan pangan yang terdiri dari 25 kabupaten Prioritas 1, 16 kabupaten Prioritas 2, dan 29 kabupaten Prioritas 3. Kabupaten Prioritas 1 ini tersebar di Provinsi Papua sebanyak 19 kabupaten, dan Papua Barat 6 kabupaten.
Sementara itu, sebanyak 4 kota masuk ke dalam kategori kota rentan rawan pangan. Kota tersebut adalah Subulussalam, Aceh (Prioritas 1), serta Gunung Sitoli, Sumatra Utara; Pagar Alam, Sumatra Selatan; dan Tual, Maluku yang masuk dalam kategori Prioritas 3.
Adapun karakteristik kabupaten rentan rawan pangan ini ditandai dengan rendahnya produksi pangan di wilayahnya dibandingkan dengan kebutuhan, tingginya prevalensi balita stunting, tingginya rumah tangga tanpa akses air bersih, dan tingginya persentase penduduk miskin di daerah rentan rawan pangan tersebut.
Kemudian, untuk karakteristik kota rentan rawan pangan ditandai dengan tingginya prevalensi balita stunting, tingginya rumah tangga tanpa akses air bersih, dan tingginya persentase penduduk miskin di daerah rentan rawan pangan tersebut.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Ungkap Kendala Penanganan Petaka Kelaparan di Papua
