Israel Makin Kejam, 9.000 Anak di Gaza Alami Kelaparan Akut

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 May 2025 19:00
CORRECTS LOCATION TO KHAN YOUNIS - Palestinian children collect food aid ahead of the upcoming Eid al-Adha holiday in Khan Younis, Gaza Strip, Saturday, June 15, 2024. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto: AP/Jehad Alshrafi

Jakarta, CNBC Indonesia - United Nations Children's Fund (UNICEF) mengungkap ada lebih dari 9.000 anak dirawat karena mengalami kekurangan gizi akut sejak awal 2025. Kondisi yang mengenaskan ini terjadi karena Israel menutup jalur pasokan makanan, air, dan pasokan penting lainnya ke wilayah pesisir yang dikepung dan dibombardir itu.

Laporan Al Jazeera menyebut, situasi semakin memburuk sejak Israel memberlakukan blokade total di Gaza pada awal Maret.

Palestinian children pull water containers as people flee Rafah after Israeli forces launched a ground and air operation in the eastern part of the southern Gaza city, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in the southern Gaza Strip May 9, 2024. REUTERS/Mohammed Salem     TPX IMAGES OF THE DAYFoto: REUTERS/Mohammed Salem
Palestinian children pull water containers as people flee Rafah after Israeli forces launched a ground and air operation in the eastern part of the southern Gaza city, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in the southern Gaza Strip May 9, 2024. REUTERS/Mohammed Salem TPX IMAGES OF THE DAY

"Selama dua bulan, anak-anak di Jalur Gaza menghadapi pemboman tanpa henti sementara mereka tidak memperoleh barang-barang penting, layanan, dan perawatan yang menyelamatkan nyawa," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

"Dengan berlalunya blokade bantuan setiap hari, mereka menghadapi risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin meningkat - tidak ada yang dapat membenarkan hal ini."

Israel telah memblokir semua bantuan kemanusiaan agar tidak sampai ke warga Palestina di Gaza sejak 2 Maret, yang memicu kecaman internasional.

Program Pangan Dunia PBB mengatakan pada pekan lalu bahwa persediaan makanannya telah menipis di tengah blokade tersebut. Badan tersebut juga memperingatkan bahwa dapur umum yang menjadi andalan ribuan warga Palestina akan terpaksa ditutup.

"Kami tidak bertanya apakah makanannya bergizi atau tidak, apakah segar atau enak; itu kemewahan bagi kami. Kami hanya ingin mengisi perut anak-anak kami," kata warga Palestina yang mengungsi baru-baru ini kepada Amnesty International. "Saya tidak ingin anak saya mati kelaparan."

Pemerintah Israel mengatakan blokade tersebut dimaksudkan untuk menekan kelompok Palestina Hamas agar membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza. Namun, blokade tersebut tidak menghasilkan pembebasan lebih lanjut sejak gencatan senjata singkat awal tahun ini, yang mengakibatkan pertukaran tahanan Palestina dengan tawanan Israel.

Sementara itu, pejabat Hamas Abdel Rahman Shadid pada hari Jumat menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai "senjata perang yang disengaja" terhadap warga Palestina.

"Anak-anak meninggal karena kekurangan susu, bukan hanya karena bom," kata Shadid dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram kelompok tersebut.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular