Ekspor Freeport Berhenti Sementara, Ternyata Ini Alasannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 20/06/2023 19:45 WIB
Foto: Chairman of the Board and Chief Executive Officer Freeport-McMoran, Richard C. Adkerson di acara Orasi Ilmiah Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal yang di selenggarakan oleh Kementerian Investasi/BKPM dan PT Freeport Indonesia

Gresik, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) membeberkan bahwa ekspor konsentrat tembaga perusahaan berhenti sementara meskipun pemerintah telah memberikan izin perpanjangan ekspor sejak 11 Juni 2023 lalu.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah memberhentikan poses ekspor konsentrat tembaga sejak 10 Juni 2023 lalu.

Tak hanya menghentikan sementara jadwal ekspor, Tony menyebut, pengiriman konsentrat ke pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri yang dioperasikan PT Smelting juga dihentikan sementara.


Dia beralasan, smelter PT Smelting yang mengolah konsentrat tembaga Freeport sedang dalam jadwal perawatan, sehingga produksi berhenti selama 75 hari.

"Sekarang ini berhenti ekspor sejak tanggal 10 Juni, kita berhenti ekspor dan juga yang dikirim ke domestik PT Smelting juga berhenti, kenapa? karena PT Smelting lagi shut down schedule, shut down selama 75 hari," jelas Tony di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

Namun demikian, Tony mengatakan hingga saat ini produksi bijih tembaga Freeport masih terus berjalan. Tapi memang, lanjutnya, hasil produksi tersebut belum bisa didistribusikan ke mana pun.

"Sehingga kita sekarang, kita produksi di hulu, jalan terus. Tetapi nggak ada pengapalan sama sekali," tambahnya.

Tony menjelaskan bahwa dalam hitungan hari tempat penyimpanan konsentrat tembaga milik Freeport akan segera penuh lantaran tidak bisa didistribusikan, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri.

"Sehingga mungkin beberapa hari lagi tempat penyimpanan konsentrat kita akan penuh," tandasnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia resmi memberikan perpanjangan ekspor beberapa komoditas mineral, antara lain tembaga, besi, timbal, atau seng sejak 11 Juni 2023 hingga 31 Mei 2024.

Izin perpanjangan ekspor komoditas mineral tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.7 tahun 2023 tentang Kelanjutan Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri.

Peraturan Menteri ESDM ini resmi mulai berlaku pada 11 Juni 2023. Ditetapkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 6 Juni 2023 dan diundangkan pada 9 Juni 2023.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, setidaknya ada lima perusahaan produsen tembaga, besi, timbal, dan seng yang telah memenuhi kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) lebih dari 50% pada 31 Januari 2023. Kelima perusahaan tersebut yaitu:

1. PT Freeport Indonesia
Progres pembangunan smelter tembaga 54,52% pada Januari 2023. Kini masih dalam tahap konstruksi. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 3 miliar dan realisasi investasi telah mencapai US$ 1,68 miliar.

2. PT Amman Mineral Nusa Tenggara/ PT Amman Mineral Industri
Progres pembangunan smelter tembaga 51,63% pada Januari 2023. Kini masih dalam tahap konstruksi. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 983 juta dan realisasi investasi telah mencapai US$ 507,5 juta.

3. PT Sebuku Iron Lateritic Ores
Progres pembangunan smelter besi 89,79% pada Februari 2023. Kini masih dalam tahap konstruksi. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 51,53 juta dan realisasi investasi telah mencapai US$ 46,27 juta.

4. PT Kapuas Prima Coal/ PT Kapuas Prima Citra
Progres pembangunan smelter timbal 100% pada Mei 2021. Kini dalam tahap uji coba (Hot Commissioning). Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 10 juta dan realisasi investasi telah mencapai US$ 10 juta (100%).

5. PT Kapuas Prima Coal/ PT Kobar Lamandau Mineral
Progres pembangunan smelter seng 89,65% pada Februari 2023. Kini masih dalam tahap konstruksi. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 22,5 juta dan realisasi investasi telah mencapai US$ 20,2 juta.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi PTFI Hadapi Gejolak Harga Komoditas & Gejolak Global