Jokowi Sebut Pabrik Raksasa Ini Pijakan RI Jadi Negara Maju

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
20 June 2023 19:16
Presiden Jokowi Groundbreaking Pembangunan Pabrik Foil Tembaga, Gresik, Jawa TImur. (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi Groundbreaking Pembangunan Pabrik Foil Tembaga, Gresik, Jawa TImur. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Gresik, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri menjadi pijakan Indonesia menuju negara maju.

Hal tersebut ia ungkapkan saat meninjau progres pembangunan proyek smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur.

"Ke depan kita memiliki daya saing di situ, itu lah yang kita gunakan sebagai pijakan smelter ini pijakan kita sebagai negara maju," ungkap Jokowi saat ditemui di Gresik Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut mantan Wali Kota Solo juga mengapresiasi komitmen PTFI dalam membangun proyek smelter tembaga di dalam negeri. Mengingat, pelaksanaan proyek tersebut kata dia telah mencapai 72%.

"Kita harapkan semuanya selesai sebelum Mei 2024 di sini mempunyai kapasitas produksi konsentrat 1,7 juta ton per tahun yang menghasilkan katoda tembaga 600 ribu ton per tahun," kata dia.

Sebelumnya, berdasarkan bahan paparan PT Freeport Indonesia (PTFI), proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan hingga akhir Mei 2023 progres pembangunannya telah mencapai 70,6%.

Adapun dengan pelaksanaan proyek yang telah mencapai 70,6% ini, setidaknya biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun. Biaya tersebut mulai untuk pemadatan tanah hingga pemasangan tiang pancang.

Sementara itu, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 67%, instalasi baja 36%, instalasi baja di area tangki 32%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98,6%.

Smelter yang digadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.

Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Secara kumulatif tenaga kerja untuk proyek pembangunan smelter akan menyerap tenaga kerja hingga sekitar 40 ribu pekerja. Pada saat beroperasi nantinya, smelter kedua Freeport ini membutuhkan sekitar 1.500 pekerja.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuasai 51% Freeport, Jokowi Ungkap Besarnya Duit Masuk Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular