Jreng.. Jokowi Minta Tambahan Saham Lagi ke Freeport

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
20 June 2023 17:13
Jokowi kunjungi smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Foto: Jokowi kunjungi smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Gresik, CNBC Indonesia - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) secara tegas meminta saham milik Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI) bertambah dari yang saat sudah 51%.

"(Tambahan saham) Terus ini masih terus pembicaraan khusus. Ini kita minta tambahan. Persentasenya bukan di 51% tapi ada tambahan di persentase," jelas Presiden Jokowi saat mengunjungi proyek pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

Yang pasti, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia yang diklaim sebentar lagi sudah selesai proses penambahan sahamnya.

"Hampir sedikit lagi selesai. Yang jelas tidak lebih kecil, tapi lebih besar. Itu saja," tambahnya.

Untuk diketahui, pemerintah Indonesia sendiri memegang kepemilikan saham mayoritas PTFI sebesar 51%. Sementara, sisanya dimiliki oleh Freeport McMoRan (FCX).

"2024 itu potensi utang BUMN dalam mengambil alih Freeport kemungkinan besar akan lunas, maka pemerintah sedang memikirkan perpanjangan dengan penambahan saham, dimana pemerintah nambah saham 10%. Ini sebagai bocoran aja nanti akan kami umumkan resmi, masih dalam pembahasan," ujar Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadaia, dikutip Senin (8/5/2023).

Tentunya, dalam menambah kepemilikan saham Freeport di Indonesia, perlu dipersiapkan sejumlah uang.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan bahwa Indonesia perlu mempersiapkan sejumlah dana untuk menambah kepemilikan saham tersebut. "Ya harus punya duit dong kalo mau ngambil, masa gratisan," ujar Arifin saat berbincang dengan media, di Gresik, Jawa Timur, dikutip Senin (8/5/2023).

Bicara soal kesiapan dana, rencana tersebut masih akan dilakukan pada tahun 2041 mendatang. Arifin mengatakan penambahan 10% saham tersebut bisa saja dilakukan, namun ternyata waktu untuk menambah kepemilikan saham Freeport oleh Indonesia baru akan dilakukan setelah masa kontrak Freeport yang habis di tahun 2041 mendatang diperpanjang.

"Itu (penambahan saham) bisa saja, tapi kan kita masih terikat dengan kontrak masa kerja yang sampai 2041, setelah 2041 (baru diambil). Freeport juga mau," jelas Arifin.

Yang jelas, kata Menteri Arifin, Indonesia harus menyiapkan dana dalam menambah kepemilikan saham di Freeport sebanyak 10%. Dengan begitu, nantinya Indonesia akan memiliki saham Freeport sebesar 61%.

Seperti diketahui, saat ini Freeport masih dalam proses perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang akan habis pada 2041. Pertimbangan untuk memperpanjang kembali masa kontrak diambil setelah melihat pendapatan PTFI yang terus membaik dari tahun ke tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Istana soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye & Memihak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular