
Jokowi Mendarat di Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia di Jatim

Gresik, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Presiden Jokowi hadir di dampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, KEpala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan juga Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung hingga Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa.
"Saya datang ke Gresik ini saya mau ngecek juga smelter PT Freeport Indonesia selesainya sudah berapa persen, jangan-jangan tidak ada progress, tidak ada perkembangan sehingga kalau memang setelah ini saya cek yang saya denger lebih dari 60% tapi kita akan cek betul. Sehingga kita harapkan Mei 2024 PT Freeport Indonesia juga bisa menyelesaikan smelternya," terang Presiden Jokowi, Selasa (20/6/2023)
Untuk diketahui, berdasarkan bahan paparan PT Freeport Indonesia (PTFI), proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan hingga akhir Mei 2023 progres pembangunannya telah mencapai 70,6%.
Adapun dengan pelaksanaan proyek yang telah mencapai 70,6% ini, setidaknya biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun. Biaya tersebut mulai untuk pemadatan tanah hingga pemasangan tiang pancang.
Pilihan Redaksi |
Sementara itu, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 67%, instalasi baja 36%, instalasi baja di area tangki 32%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98,6%.
Smelter yang di gadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.
Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.
Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.
Secara kumulatif tenaga kerja untuk proyek pembangunan smelter akan menyerap tenaga kerja hingga sekitar 40 ribu pekerja. Pada saat beroperasi nantinya, smelter kedua Freeport ini membutuhkan sekitar 1.500 pekerja.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bak Roro Jonggrang, Pabrik Raksasa RI Ini Diminta 4%/Bulan
