Gara-gara Tiang Pendek di IKN, Menteri Investasi Ditegur DPR

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Minggu, 18/06/2023 14:30 WIB
Foto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kena tegur Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini dikarenakan progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang belum signifikan.

Menurut Anggota DPR Komisi VI, pembangunan di wilayah itu belum ada yang berarti atau istilah hanya ada "tiang pendek". Mereka menilai infrastruktur IKN belum lengkap.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino mengatakan, belum lama ini sempat kunjungan kerja ke kawasan IKN untuk meninjau progres pembangunan di sana. Alih-alih melihat tiang-tiang panjang dan mesin-mesin pembangunan, dia hanya menemui tiang pendek yang merupakan penanda titik nol Nusantara.


"Bayangan kami ini kita punya mimpi, sampai ke sana kita melihat tiang-tiang panjang yang berdiri mesin-mesin yang lagi ngeborin, itu ternyata kita melihat monumen pendek setengah meter ini," kata Harris saat rapat Komisi VI dengan Bahlil saat itu, seperti dikutip Sabtu (17/6/2023).

Atas penilaian itu, Bahlil menawarkan Harris untuk berangkat kembali ke IKN bersamanya pada Juli 2023. Sebab, dia menganggap saat ini malah tengah berlangsung proses pembangunan Istana Negara, kantor-kantor kementerian, hingga perumahan para ASN yang akan pindah duluan ke IKN pada 2024 mendatang.

"Sudah Juli saja kita putuskan. Jadi bapak ke sana nanti lihat. Di sana itu lagi fokus membangun istana. Kantor-kantor Kementerian, perumahan-perumahan menterinya dan infrastruktur dasar," kata Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama, Harris juga sempat mempertanyakan komitmen investasi yang sudah masuk ke IKN, apakah benar-benar ada atau hanya omongan belaka.

Bahlil menjawab, kini baru ada 228 perusahaan dalam dan luar negeri yang sudah menandatangani letter of intent (LOI). Per 31 Mei 2023, sudah ada kunjungan dari 95 perusahaan.

Harris pun menagih berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan para investor yang telah menandatangani komitmen investasi tersebut. Namun, Bahlil enggan mengungkapkannya.

"Kalau begitu karena kami punya komitmen jangan dulu diumumkan. Pada saat mereka masuk konstruksi baru kami umumkan," jawab Bahlil.

"Kami Kementerian Investasi mengumumkan bukan nanti akan. Kami punya satu medotologi, teken running, baru kita umumkan. Kalau baru rencana tidak kami umumkan," tegasnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Bakal Bangun Pembangkit Nuklir di Sumatera & Kalimantan