
Jokowi Ngeluh Jakarta Sumpek dan Macet, Ngebet Pindah ke IKN

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo kembali mengeluh soal kondisi Jakarta. Jakarta menurut Jokowi sudah sangat padat dan bebannya cukup banyak sehingga macet dimana-mana
"Beban Jakarta itu sudah sangat terlalu padat sekali. Sebagai kota pendidikan, sebagai kota pariwisata, sebagai kota bisnis, ekonomi, pemerintahan, macet sekarang kita semua ini dimana-mana," ungkap Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045 di Teather Jakarta, Kamis lalu seperti dikutip Jumat (16/6/2023).
Maka yang harus dilakukan adalah pemerataan. Sehingga beban Jakarta bisa berkurang.
![]() Kemacetan kendaraan motor dan mobil saat jam kerja (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
"Opsi beban harus dikurangi, pemerataan harus dilakukan tidak dalam jangka setahun sampai lima tahun mendatang tapi juga melihat visi yang jauh ke depan," terang Jokowi.
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah dengan memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Harapannya dengan pemindahan ibu kota ini, beban Jakarta berkurang dan pemerataan bisa dilakukan.
"Kemudian IKN Nusantara banyak yang bertanya itu apa sih pak? Perlu saya sampaikan 56% penduduk Indonesia ada di Jawa dan yang terpadat itu di Jakarta. 56% di Jawa berarti 149 juta dari 17 ribu pulau itu, 149 juta ada di Jawa itu perlu pemerataan. GDP ekonomi kita 58% itu juga ada di Jawa yang 17 ribu pulau yang lain diberi bagian apa," sebut Jokowi.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan Mengguyur di Jam Berangkat Kerja, Jalan Ini Macet Parah
