Perkara Tiang Pendek di IKN, DPR Ngamuk ke Bahlil

Redaksi, CNBC Indonesia
17 June 2023 08:30
Signage at the construction site of the country's new capital Nusantara, known as IKN, in Penajam Paser Utara, East Kalimantan province, Indonesia, Wednesday, March 8, 2023. Indonesia is offering more tax cuts and looser terms for land acquisitions under a new rule as it struggles to attract more investors to its $34 billion new capital project. Photographer: Rony Zakaria/Bloomberg via Getty Images
Foto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan anggota DPR mengkritisi proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut mereka, pembangunan di wilayah itu belum ada yang berarti, bahkan sampai menggunakan istilah hanya ada "tiang pendek" untuk menggambarkan belum adanya pembangunan infrastruktur.

Salah satu anggota dewan yang melontarkan kritikan ini ialah anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Harris Turino saat rapat kerja dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di ruang rapat Komisi VI Gedung DPR, Jakarta.

Ia mengatakan, belum lama ini sempat kunjungan kerja ke kawasan IKN untuk meninjau progres pembangunan di sana. Alih-alih melihat tiang-tiang panjang dan mesin-mesin pembangunan, ia hanya menemui tiang pendek yang merupakan penanda titik nol Nusantara.

"Bayangan kami ini kita punya mimpi, sampai ke sana kita melihat tiang-tiang panjang yang berdiri mesin-mesin yang lagi ngeborin, itu ternyata kita melihat monumen pendek setengah meter ini," kata Harris di hadapa Bahlil saat itu, seperti dikutip Sabtu (17/6/2023).

Merespons hal itu, Bahlil menawarkan Harris untuk berangkat kembali ke IKN bersamanya pada Juli 2023. Sebab, ia menganggap, saat ini malah tengah berlangsung proses pembangunan Istana Negara, kantor-kantor kementerian, hingga perumahan para ASN yang akan pindah duluan ke IKN pada 2024 mendatang.

"Sudah Juli saja kita putuskan. Jadi bapak ke sana nanti lihat. Di sana itu lagi fokus membangun istana. Kantor-kantor Kementerian, perumahan-perumahan menterinya dan infrastruktur dasar," kata Bahlil.

Pada saat itu, Harris juga sempat mempertanyakan komitmen investasi yang sudah masuk ke IKN, apakah benar-benar ada atau hanya omongan belaka.

Bahlil menjawab, kini baru ada 228 perusahaan dalam dan luar negeri yang sudah menandatangani letter of intent (LOI). Per 31 Mei 2023, sudah ada kunjungan dari 95 perusahaan.

Harris pun menagih berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan para investor yang telah menandatangani komitmen investasi tersebut. Namun, Bahlil enggan mengungkapkannya.

"Kalau begitu karena kami punya komitmen jangan dulu diumumkan. Pada saat mereka masuk konstruksi baru kami umumkan," jawab Bahlil.

"Kami Kementerian Investasi mengumumkan bukan nanti akan. Kami punya satu medotologi, teken running, baru kita umumkan. Kalau baru rencana tidak kami umumkan," lanjutnya.

Bahlil pun saat itu menekankan proses pengerjaan IKN saat ini tengah dilakukan pembangunan infrastruktur dasar, melengkapi pelabuhan dan jalan yang sudah ada. Di samping itu dilakukan pembagian tanah untuk penyusunan paket investasi.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Penghasilan Bos IKN Rp 172 Juta/Bulan, Ini Komentarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular