Harga Gula Dunia Menggila! India Biang Kerok, RI Bahaya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
16 June 2023 19:32
Suasana aktivitas bongkar muat gula kristal merah (rafinasi) dari India sebanyak 2.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana aktivitas bongkar muat gula kristal merah (rafinasi) dari India sebanyak 2.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengungkapkan bahwa kenaikan harga gula dunia disebabkan oleh kondisi iklim yang terjadi di India saat ini. Sehingga ekspor gula di India itu sendiri mengalami penurunan 50%, dari yang sebelumnya 12 juta ton menjadi 6 juta ton.

"Kenaikan karena kondisi iklimnya, sehingga di India itu turun ekspor, 12 juta menjadi sekitar 6 juta ton. Itu sudah mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dunianya. Di beberapa tempat juga seperti itu," ungkapnya saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Putu mengungkapkan, harga gula dunia sedikit mengalami peningkatan harga, utamanya di bulan Juni, di mana pada tahun lalu harga gula dunia sekitar 18 sen per pound, namun saat ini harga gula global sudah menginjak angka 26 sen per pound.

"Kalau dari gula internasional, kalau kita lebih banyak ke raw sugar. Sebelumnya kita lihat di akhir-akhir bulan ini, di bulan Mei-Juni, terutama di Juni ada peningkatan (harga) sedikit. Tahun lalu (harga gula dunia) ada di sekitar 18 sen per pound nya, sekarang itu masuk ke 26 sen per pound nya," jelasnya.

Suasana aktivitas bongkar muat gula kristal merah (rafinasi) dari India sebanyak 2.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Suasana aktivitas bongkar muat gula kristal merah (rafinasi) dari India sebanyak 2.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana aktivitas bongkar muat gula kristal merah (rafinasi) dari India sebanyak 2.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebagai informasi, data FAO menunjukkan, Indeks Harga Gula rata-rata mencapai 157,6 poin di bulan Mei 2023 naik 5,5% dari bulan sebelumnya. Adapun kenaikan indeks harga gula tersebut terjadi dalam empat bulan berturut. Indeks harga gula bahkan naik 37,3 poin atau 30,9% dibandingkan Mei 2022.

Kenaikan harga gula ini berdampak langsung pada Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih rutin mengimpor gula khususnya raw sugar atau gula mentah yang diolah di dalam negeri menjadi gula rafinasi untuk kebutuhan industri.

Saat ini menurutnya, permintaan gula rafinasi di dalam negeri rata-rata naik 5%, berbanding lurus dengan peningkatan industi makanan minuman.

"Kalau dari gula internasional ya, Kalau kita kan lebih banyak di raw sugar nya, raw sugarnya kita lihat, memang diakhir akhir bulan ini maksufnya di bulan mei tetutama di juni ini ada peningktan sedikit. Ya walaupun peningkatan di tahun lalu sekitar 18 (sen/dolar Amerika) per poundnya sekarang masuk sekitar 26 per poundnya," jelasnya.

Sebagai catatan, untuk kebutuhan gula rafinasi tahun 2023 pemerintah sudah menetapkan sebanyak 3,6 juta ton. Yang hanya dikhususkan untuk industri yang memiliki spesifikasi gula tertentu seperti dalam memproduksi makanan dan minuman.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam, Harga Gula Terbang Lampaui Acuan Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular