Internasional

Ukraina 'Pecah'? Rival Baru Presiden Zelensky Muncul

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 June 2023 15:00
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara pada konferensi media selama KTT Komunitas Politik Eropa di Kastil Mimi di Bulboaca, Moldova, Kamis, 1 Juni 2023. (AP Photo/Vadim Ghirda)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara pada konferensi media selama KTT Komunitas Politik Eropa di Kastil Mimi di Bulboaca, Moldova, Kamis, 1 Juni 2023. (AP/Vadim Ghirda)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina masih terus menerus berlangsung. Saat ini, kabar terkait keberhasilan terus muncul dari pihak Ukraina, yang telah mengambil alih kembali beberapa desa di wilayah Timur yang sebelumnya dikuasai Rusia.

Namun, di tengah keberhasilan perebutan balik Kyiv ini, ada sesuatu yang nyatanya mengguncang landskap politik negara itu. Hal ini adalah rivalitas politik antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Walikota Kyiv, Vitali Klitschko.

Kali ini, tempat perlindungan serangan udara telah menjadi fokus konflik antara keduanya. Tiga orang, termasuk seorang anak, tewas pada malam 1 Juni karena tempat perlindungan bom terdekat ditutup.

Tragedi itu menuai kritik tajam. Publik mempertanyakan bagaimana tempat perlindungan dapat ditutup di Kyiv sementara Rusia melakukan serangan malam terus-menerus di ibu kota.

Alih-alih menyelesaikan masalah, otoritas Kyiv dan pusat tampaknya mencari pelaku untuk membebaskan diri dari tanggung jawab. Klitschko menyalahkan Zelensky, dengan menyebut orang yang presiden di Kyiv tidak memenuhi tugas mereka. Padahal, Zelensky pernah berjanji kepada walikota untuk memeriksa semua tempat penampungan di kota itu.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Rabu, 18 Januari 2023. (AP Photo/Markus Schreiber)Foto: Walikota Kyiv Vitali Klitschko berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Rabu, 18 Januari 2023. (AP/Markus Schreiber)
Walikota Kyiv Vitali Klitschko berbicara selama wawancara dengan Associated Press di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Rabu, 18 Januari 2023. (AP Photo/Markus Schreiber)

Sebenarnya, rivalitas antara Walikota dan Presiden muncul kembali pada tahun 2019, ketika Zelensky menjabat. Saat itu, Tim Kantor Kepresidenan mencoba mencopot walikota ibu kota dari posisinya sebagai kepala Administrasi Negara Kota (KMDA) Kyiv.

Menurut undang-undang Ukraina, ibu kota memiliki status khusus. Kyiv memiliki walikota dan kepala KMDA serta badan eksekutif dewan kota yang berada di bawah langsung cabang pemerintahan tingkat nasional.

Akan tetapi, pada tahun 2003, Mahkamah Konstitusi Ukraina mengklarifikasi bahwa, terlepas dari status posisi yang berbeda, walikota dan kepala KMDA harus dipimpin oleh satu orang yakni walikota terpilih.

Pada 2019, Zelensky mencoba memberhentikan Klitschko dari jabatan kepala KMDA, menjelaskan bahwa mereka memang berencana memberhentikan semua kepala pemerintahan daerah. Namun karena ketidakpuasan publik, rencana Zelensky ini harus ditunda.

Untuk mengatasi masalah ini, sebuah undang-undang baru dirancang yang dengan menjabarkan kekuasaan semua badan di pemerintah daerah Kyiv. Rancangan undang-undang terkait hal ini sendiri sudah siap, tetapi belum diadopsi.

Akibatnya, situasinya semakin memburuk. Setelah serangan besar-besaran pada 24 Februari 2022, semua administrasi sipil negara bagian digantikan oleh administrasi militer. KMDA juga mengubah statusnya menjadi Administrasi Militer Kota Kyiv (KMVA).

Klitschko berhenti memimpin badan ini, dan seorang perwira militer, saat ini Jenderal Serhiy Popko, diangkat menggantikannya. Keputusan ini tidak ditentang pada saat itu karena operasi militer mendekati Kyiv dan Rusia berharap dapat merebut ibu kota.

Namun kini, otoritas ibu kota, yakni dari Klitschko, mengatakan bahwa keberadaan KMVA tidak lagi diperlukan, karena tidak ada operasi tempur di dalam atau sekitar kota. Ia juga masih menyalahkan Popko atas insiden tewasnya warga Kyiv akibat serangan udara Rusia.

Zelensky sendiri menugaskan Menteri Industri Strategis Ukraina, Oleksandr Kamyshin, untuk memeriksa tempat penampungan di Kyiv. Kamyshin bahkan mengunjungi beberapa bersama dengan Klitschko. Beberapa sumber mengatakan Kamyshin mungkin ditunjuk sebagai kepala KMDA yang baru.

"Zelensky menganggap Kamyshin sebagai manajer yang efektif. Di sisi lain, selalu ada pandangan bahwa hanya orang seperti Kamyshin yang bisa menentang Klitschko," kata seorang sumber yang dekat dengan presiden kepada Kyiv Post dikutip Jumat, (16/6/2023).

Tapi tidak ada yang berani memprediksi apakah akan ada janji seperti itu. Anggota parlemen Roman Hryshchuk, yang mewakili kepentingan kota di parlemen, serta Ksenia Semenova, wakil dewan lokal Kyiv, mengatakan kepada bahwa mereka tidak mengetahui adanya perubahan.

Saat ini, Klitschko mendapat dukungan paling banyak dari Petro Poroshenko, presiden Ukraina sebelumnya, dan partai Solidaritas Eropa miliknya. Leonid Yemets, wakil dari partai Poroshenko di ibu kota, mengklaim bahwa Zelensky tidak puas dengan aktivitas Klitschko dalam berkomunikasi dengan mitra internasional.

"Konflik antara pemerintah pusat dan Klitschko tidak bergantung pada Klitschko. Itu tergantung pada pemerintah pusat," kata Yemets.

"Saat ini, saya dapat mengatakan bahwa meskipun pemerintah daerah ingin bekerja sama dan terlibat dalam proses pusat, saya tidak mendapatkan kesan seperti itu dari pemerintah pusat."

Di sisi lain, Semenova mengklaim bahwa Klitschko sangat mengetahui keadaan tempat penampungan di ibu kota. Maka itu, menurutnya, Klitschko lah yang seharusnya mendapatkan wewenang atas tempat perlindungan bom di ibu kota.

"Popko itu mengerikan, kepala administrasi militer yang paling tidak kompeten," tambah Semenova mengkritik kepala KMVA.

Selain masalah tempat penampungan dari bom, Tuduhan pemborosan uang anggaran datang dari segala arah. Zelensky bahkan memperingatkan bahwa mungkin akan segera ada skandal baru.

"Topik selanjutnya adalah masalah akses disabilitas ketika salah satu veteran kami yang menggunakan kursi roda jatuh hingga tewas saat melewati salah satu underpass (karena kurangnya akses infrastruktur di Kyiv untuk penyandang disabilitas)," pungkas Semenova lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia & Ukraina Sepakat Tukar Menukar 115 Tahanan Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular