Internasional

Terungkap! AS Ingin Jadikan Ukraina seperti Israel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 June 2023 05:25
Bendera Ukraina (AP/Efrem Lukatsky)
Foto: Bendera Ukraina (AP/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 2008, Ukraina ditolak bergabung sebagai anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara-negara yang menentang keanggotaan Ukraina menyebut akan ada efek potensial pada hubungan Eropa dengan Rusia sebagai masalah utama.

Kini, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan enggan menawarkan keanggotaan penuh NATO kepada Ukraina.

The New York Times melaporkan AS sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan 'model Israel' untuk Ukraina di NATO. Kesepakatan ini akan menjadi komitmen terbatas dan tidak menyertakan jaminan pertahanan kolektif.

Laporan media tersebut mengindikasikan Gedung Putih Biden akan berjanji untuk terus memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, terlepas dari hasil serangan balasan yang sedang berlangsung.

Bagian dari rencana Biden adalah mengikat AS ke Ukraina untuk waktu yang lebih lama, membatasi jumlah debat publik di AS mengenai bantuan Ukraina. Sumber The New York Times mengatakan Jerman menjadi satu-satunya anggota yang sepenuhnya memihak Biden dalam masalah ini.

"Kesepakatan itu kemungkinan akan untuk periode yang lebih pendek daripada komitmen kepada Israel, yang biasanya berjalan dalam interval 10 tahun," tulis media tersebut, dikutip Jumat (16/6/2023).

Mengutip pejabat pemerintahan Biden, The New York Times melaporkan bahwa rencana itu akan mengeluarkan sebagian politik dari perdebatan episodik tentang berapa banyak bantuan yang akan diberikan ke Ukraina dalam enam bulan atau satu tahun ke depan.

Beberapa politisi AS, terutama sejak krisis pagu utang diselesaikan sementara awal bulan ini, mempertanyakan berapa lama AS harus berkomitmen untuk mendanai rezim Kyiv.

Menanggapi hal ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan mengancam akan memboikot KTT NATO yang akan datang di Vilnius, Lithuania, kecuali negaranya diberi jalan untuk menjadi anggota.

Kyiv dan beberapa sekutu Eropa sebelumnya telah mengadvokasi keanggotaan penuh Ukraina di NATO, termasuk jaminan pertahanan kolektif.

Namun, penentang aksesi Ukraina ke NATO khawatir hal itu akan semakin meningkatkan krisis dengan Moskow. Mereka berpendapat bahwa dengan bergabung dengan organisasi tersebut, Ukraina akan memainkan narasi Rusia tentang sifat konflik.

Sebagai informasi, pejabat Rusia menggambarkan permusuhan di Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS melawan negara mereka. Moskow menyebut ekspansi NATO di Eropa sebagai salah satu penyebab utama konflik.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang bertemu dengan pemimpin AS awal pekan ini, dilaporkan menyarankan proposal "kompromi" ke Kyiv. Namun hal itu akan memerlukan janji untuk mempertahankan aliran senjata terlepas dari hasil serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Blak-blakan Sebut Ukraina Belum Siap Gabung NATO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular