Di Tengah Gempuran Impor, Bos Manufaktur RI Masih Pede

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
16 June 2023 13:42
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat Rapat Kerja Kementerian Perindustrian, Jumat (16/6/2023]. (Dok: Humas Kemenperin)
Foto: (Dok: Humas Kemenperin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pelaku manufaktur di dalam negeri masih tetap optimistis. Meski ada berbagai tantangan yang jadi kendala pertumbuhan, termasuk tantangan dari gempuran impor.

Dia mengatakan, optimisme itu di tengah pertumbuhan manufaktur nasional yang saat ini cenderung melambat. Ditandai dengan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang masih positif namun menunjukkan lesunya ekspansi.  

"Kondisi manufaktur 6 bulan ke depan, tercatat 66,2% pelaku usaha lebih optimis. Ini besar. Ini modal kita. Mereka optimis, para pelaku industri. Dan ini naik dari 64,7%. Jadi PMI relatif turun tapi optimismenya naik. Ini berdasarkan survei," katanya menjabarkan hasil survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2023 di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Menurut Agus, sejumlah tantangan membebani sektor manufaktur nasional, mulai dari kendala pasokan, kompleksitas dan daya saing produk, adopsi teknologi dan kemampuan inovasi, produktivitas tenaga kerja, hingga kesertaan dalam rantai pasok global (global value chains/ GVC).

"Selain itu, ada beberapa permasalahan di bidang industri yang menjadi isu utama antara lain mulai dari akses bahan baku atau penolong, skill SDM, tantangan produk impor, pengolahan limbah B3," katanya.

Menperin pun menyoroti serbuan impor keramik yang mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan.

"Produk keramik impor, khususnya dari China yang semakin membanjiri pasar domestik, di saat permintaan keramik di pasar global menurun. Akibat negara-negara seperti Meksiko, Amerika Serikat, Eropa, hingga Timur Tengah yang menerapkan kebijakan anti dumping, dan ini secara alamiah menjadikan Indonesia menjadi target market produk-produk China," katanya.

Agus sendiri sebelumnya memperingatkan akan adanya potensi serbuan impor ke pasar Ri. Menyusul perlambatan ekonomi di Eropa.

Akibatnya, kata dia, pemasok yang selama ini mengisi pasar Eropa akan mencari pasar-pasar baru dengan populasi besar, termasuk Indonesia.

Namun, Agus menambahkan, pengusaha nasional masih optimistis. Menurut Agus, pengusaha masih optimistis karena percaya pasar global akan segera membaik dan pulih.

Selain itu, pelaku usaha juga mengapresiasi, serta mengakui kebijakan yang dibuat oleh pemerintah selama ini cukup baik untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.

"Mari kita pelihara yang 66,2% ini sebagai modal kita. Dan Kita wujudkan yang 66,2% ini benar bahwa Indonesia sangat optimis menatap masa depannya sendiri," pungkas Agus.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menperin Minta Doa, Ini Kabar Terbaru Subsidi Mobil Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular