Pantas Ekspor Disetop! Begini 'Akal Bulus' Pengusaha Bauksit

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
13 June 2023 10:00
Unit Bisnis Pengelolaan (UBP) Bauksit PT. Antam yang berlokasi di Kecataman Tayan, Kalimantan Barat, dok ESDM
Foto: Unit Bisnis Pengelolaan (UBP) Bauksit PT. Antam yang berlokasi di Kecataman Tayan, Kalimantan Barat, dok ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menduga ada pengusaha smelter bauksit yang kurang serius dalam membangun industri hilirisasi pemurnian dan pengolahan bauksit di Indonesia.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengungkapkan kecurigaannya kepada pengusaha smelter bauksit di Indonesia. Dia menilai pengusaha tidak serius dalam membangun smelter.

Hal ini berkenaan dengan kenyataan bahwa berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan, ada beberapa smelter yang pembangunannya masih nihil alias belum terbangun apa-apa, bak lapangan sepak bola.

"Ya sebenarnya seperti yang saya sebutkan tadi, kendala utama pendanaan atau barangkali yang niatnya memang kurang bagus dan kurang baik mungkin, mungkin yang penting (mereka berpikir) saya jual dulu (bauksit), kalau smelter belum jadi, ya nggak apa-apa," jelas Irwandy dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin (12/6/2023).

Namun demikian, dia berharap kecurigaannya tidak benar-benar terjadi. Irwandy mengatakan walaupun banyak dugaan alasan tidak terbangunnya smelter bauksit di Indonesia, namun pemerintah tetap berharap pengusaha smelter bauksit tetap konsisten dalam membangun hilirisasi di Indonesia.

"Banyak dugaan itu tapi pemerintah harap mereka sungguh-sungguh supaya majukan hilirisasi di Indonesia," tambah Irwandy.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif bahkan mengungkapkan terdapat beberapa perusahaan yang kurang serius dalam pembangunan smelter di dalam negeri. Salah satunya, berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan, pembangunan smelter bauksit tidak mempunyai progres signifikan.

Menurut Arifin, pihaknya akan mempertimbangkan relaksasi ekspor bagi perusahaan tambang yang mempunyai progres cukup baik dalam pembangunan smelter. Namun berdasarkan pengamatan di lokasi, ada beberapa proyek smelter bauksit yang ternyata masih berbentuk tanah alias belum terbangun apa-apa, bak lapangan sepak bola.

"Nah itu (bauksit). Selama ini kita percaya hasil survei hitung-hitungannya, ternyata kita lihat masih lapangan bola, masih bagus lapangan bola malahan," ungkap Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo juga sempat menilai bahwa sejumlah perusahaan bauksit tidak serius membangun proyek smelter. Oleh sebab itu, menurutnya pemerintah perlu mengambil sikap tegas untuk melanjutkan kebijakan larangan ekspor bauksit mulai Juni 2023.

"Dari investigasi yang disampaikan pemerintah, bahkan banyak yang abal-abal, sehingga pemerintah perlu mengambil sikap tegas terhadap relaksasi ekspor bauksit," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/5/2023).

Menurut Singgih, pemerintah bisa saja memberikan relaksasi ekspor untuk komoditas bijih bauksit seperti apa yang telah diputuskan untuk konsentrat tembaga. Namun demikian, hal tersebut harus diawali dengan audit detail terkait peta jalan smelter yang dimiliki perusahaan.

Misalnya, audit terkait progress terakhir pembangunan smelter, kekuatan keuangan untuk membangun smelter dan sampai kepada bagaimana pembebasan lahan telah dilakukan untuk pembangunan smelter. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan audit teknikal dan finansial, bahkan audit sosial harus menjadi dasar kuat jika relaksasi harus dilakukan.

"Namun yang menjadi tidak tepat, langkah ini menjadi bagian langkah yang telah diamanatkan dalam UU Minerba dan sekaligus Presiden sendiri menginginkan untuk mempercepat hilirisasi demi kepentingan pendapatan negara yang lebih besar, termasuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja," tuturnya.

Berdasarkan temuan Kementerian ESDM di lapangan, dari 8 proyek smelter bauksit, 7 lokasi smelter masih berupa tanah lapang. Berikut 8 perusahaan smelter bauksit tersebut:

1. PT Quality Sukses Sejahtera berlokasi di Kec. Tayan Hilir, Kab. Sanggau, Kalbar dengan rencana investasi perusahaan dalam proyek ini US$ 484,3 juta.

2. PT Dinamika Sejahtera Mandiri berlokasi di Kec. Toba, Kab. Sanggau, Kalbar dengan rencana investasi US$ 1,2 miliar.

3. PT Parenggean Makmur Sejahtera berlokasi di Kec. Campaga & Cempaga Hulu, Kab. Kotawaringin Timur, Kalteng dengan rencana investasi US$ 509 juta.

4. PT Persada Pratama Cemerlang berlokasi di Kec. Meliau, Kab. Sanggau, Kalbar dengan rencana investasi sebesar US$ 474 juta.

5. PT Sumber Bumi Marau berlokasi di Kec. Marau dan Jelai Hulu, Kab. Ketapang, Kalbar dengan rencana investasi sebesar US$ 550 juta.

6. PT Kalbar Bumi Perkasa berlokasi di Kec. Tayan Hilir, Kab. Sanggau, Kalbar dengan rencana investasi US$ 1,58 miliar.

7. PT Laman Mining berlokasi di Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang, Kalbar dengan rencana investasi US$ 1,05 miliar.

8. PT Borneo Alumina Indonesia Kab. Mempawah, Kalbar dengan rencana investasi US$ 831,5 juta.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihantui Larangan Ekspor, Smelter Bauksit Tertatih-tatih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular