RI Tiba-tiba Mulai Stok Pangan, Ada Apa?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
12 June 2023 19:30
Ilustrasi Pertanian Kekeringan. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Pertanian Kekeringan. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi dampak El Nino. Fenomena yang dapat memicu suhu lebih tinggi dan kemarau lebih kering dibanding musim kemarau biasanya.

Pemerintah, imbuh dia, melakukan penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrumen harga dan kondisi kedaruratan.

"Bicara El Nino berarti bicara langkah antisipatif. Karena menurut BMKG, dampak El Nino memengaruhi sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi gagal panen yang berdampak pada krisis pangan," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (12/6/2023).

"Saat ini penyelenggaraan CPP telah berjalan untuk 11 komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan," tambahnya.

Hal itu, katanya, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, terdapat 11 komoditas pangan strategis yang harus diamankan stok dan ketersediaannya sebagai CPP.

"Namun dalam pelaksanaannya, untuk beberapa komoditas kita pecah lebih spesifik. Seperti bawang menjadi bawang merah dan putih, serta daging ruminansia menjadi daging sapi dan kerbau. Semakin detail, maka semakin baik penyelenggaraan CPP dilakukan," jelas Arief.

Untuk beras, paparnya, per 9 Juni 2023, pemerintah memiliki stok cadangan beras 546 ribu ton dan beras komersial 55 ribu ton, sehingga total stok Perum Bulog adalah sekitar 601 ribu ton.

"Untuk meningkatkan stok, Bulog terus menggenjot intensitas penyerapan beras produksi dalam negeri," ujarnya.

"Selain beras, Bulog mendapatkan penugasan untuk mempersiapkan CPP untuk komoditas jagung dan kedelai. Selanjutnya kita ajukan pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) padi, jagung, dan kedelai sebagai paket lengkap stabilisasi pangan di tahun 2023. Sebagai instrumen penanggulangan Elnino di sisi hilir," tutur Arief.

Arief mengatakan, penyelenggaraan CPP sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden meminta agar sektor pertanian dan pangan bersiap dan meningkatkan kewaspadaan sehingga Indonesia bisa terhindar dari krisis pangan," ujarnya.

Arief menambahkan, antisipasi dampak El Nino juga diperluas ke penerapan neraca pangan di daerah. Untuk meningkatkan monitoring, pengawasan, serta integrasi pemetaan pangan nasional, sehingga mempercepat pengambilan kebijakan stabilisasi stok dan harga.

"Tentunya dengan memprioritaskan movement stok ke wilayah dengan tingkat konsumsi tinggi, serta wilayah yang neraca pangannya berstatus minus dan bergantung pada wilayah lain untuk pemenuhan kebutuhan pasokan bahan pangan," pungkas Arief.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Siap-Siap 'Panas Mendidih', Mentan Warning Krisis Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular