Vietnam Siap-siap Sunat Ekspor Beras, Bos Bulog Bilang Begini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 12/06/2023 14:13 WIB
Foto: Beras impor mulai berdatangan untuk pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog. Hari ini (16/12/2022) ada 5.000 ton yang masuk dari Vietnam. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) buka suara mengenai pemangkasan ekspor beras oleh Vietnam. Menurutnya hal ini belum akan mengganggu stok beras di Indonesia.

"Insya Allah aman, kita kan membicarakan juga tidak terus kita anggap enteng, tidak. Tapi kita juga antar negara-negara itu kita sudah ada," kata Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (12/6/2023).

Budi mengatakan Indonesia juga melakukan perjanjian impor dengan beberapa negara lain, seperti India, Pakistan, Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Sehingga ketika membutuhkan bisa langsung melakukan impor.


"Semua kita jajaki, semua dan kita lakukan kontrak-kontrak, deal-deal yang bilamana kita butuhkan kita bisa ambil," jelasnya.

Namun Bulog masih akan terus mengupayakan serapan beras dari dalam negeri untuk menyiapkan stok beras. Di mana saat ini posisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sudah mencapai 605 ribu ton.

Sebagaimana diketahui Vietnam berencana memangkas kuota ekspor beras mencapai 4 juta ton per tahun pada 2030 mendatang.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor beras dari Vietnam. Data BPS menunjukkan, per Januari 2023 impor beras RI dari Vietnam mencapai 78,79 juta kilogram atau naik 31.418,9% secara tahunan.

Produksi Anjlok

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul YasinLimpo memprediksi, produktivitas pangan dunia akan mengalami penurunan dalam. Ia mencontohkan Vietnam yang mulai menerapkan pengetatan ekspor beras ke negara lain untuk mengamankan stok domestik.

"Produktivitas pangan dunia akan mengalami penurunan sebesar 30 persen. Ini menjadi sesuatu yang baik karena tantangan ke depan bukan hanya bagaimana kita harus menyediakan pangan, tapi harus menghadapi ancaman krisis pangan dunia," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6/2023).

Mentan menambahkan, tantangan RI akan sangat besar. Pasalnya Indonesia adalah negara terbesar keempat dunia dan membutuhkan ketersediaan pangan dalam jumlah yang tidak sedikit. Apalagi, jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 diperkirakan mencapai 331,01 juta penduduk.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Efisiensi Ala Vietnam, Hapus 100 Ribu Posisi PNS