
HSBC Perkuat Posisi Jadi The Best Wealth Manager di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis wealth management di Indonesia masih menghadapi tantangan dari sisi literasi keuangan dan kesenjangan. Hal ini diperkuat dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, dimana indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya 49,68%. Hal ini membuktikan, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi tentang investasi.
Selain itu, seiring dengan perubahan waktu dan perkembangan tren, kebutuhan dan tujuan hidup individu juga kian beragam dan bervariasi, seperti kebutuhan pendidikan anak, perlindungan keluarga, perencanaan masa pensiun, pembukaan bisnis dan lain-lain.
Untuk menjawab tantangan perubahan kebutuhan dan mencapai tujuan masa depan yang beragam, maka perencanaan keuangan yang komprehensif perlu dilakukan sebelum investor memutuskan untuk melakukan investasi di berbagai instrumen finansial.
Terdapat berbagai jenis instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan investasi selain produk perbankan tradisional seperti tabungan dan deposito. Obligasi ritel dan reksa dana merupakan dua instrumen pasar modal yang saat ini lazim digunakan oleh investor. Namun demikian, untuk lebih meningkatkan tingkat literasi investor terhadap pasar modal serta pentingnya pengelolaan kekayaan investor, edukasi berkelanjutan harus terus dijalankan.
HSBC Indonesia telah membuktikan kepiawaiannya dalam membantu para investor untuk mengembangkan kekayaan mereka melalui pelayanan wealth management terbaik. Hal ini terbukti dengan dinobatkannya HSBC sebagai Best Wealth Manager di Indonesia selama lima tahun berturut-turut oleh The Asset Triple A sejak tahun 2018.
Sebagai satu-satunya bank internasional dengan sejarah lebih dari 138 tahun di Indonesia, HSBC berkomitmen untuk memperkuat kehadiran dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia untuk berinovasi dan menyediakan solusi yang lengkap serta komprehensif dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
HSBC mengungkapkan berbagai strategi yang dilakukan dalam menggarap bisnis wealth management di Indonesia. Pertama adalah dengan berkomitmen melakukan advisory dan edukasi kepada para Nasabah melalui relationship manager yang telah tersertifikasi.
Rangkaian market update dan outlook yang tertuang melalui HSBC Wealth Insights juga kerap dilakukan untuk memberikan update secara berkala dan mendalam mengenai kondisi pasar terkini. Dengan demikian, Nasabah bisa mengetahui perkembangan dan tren terkini dari pasar global, regional dan domestik, yang akan membantu Nasabah dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Strategi kedua, melakukan analisa berbasis kebutuhan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial. Langkah ini memungkinkan Nasabah menemukan solusi investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risko mereka yang beragam dan dapat berubah seiring waktu. Hal ini juga yang menjadi competitive edge bagi HSBC di landskap wealth management Indonesia.
"Dimulai dengan memahami dan menganalisa kebutuhan setiap nasabah yang berbeda dan terus berevolusi, kami menciptakan wealth journey yang lengkap dan komprehensif bagi Nasabah secara berkala mencakup strategic financial planning, untuk mengetahui dengan lebih detail mengenai profil risiko Nasabah, serta tujuan keuangan mereka," ungkap Lanny Hendra, Director of Wealth and Personal Banking, HSBC Indonesia.
Seperti diketahui, HSBC merupakan pionir dalam strategic financial planning yang berbasis kebutuhan nasabah. HSBC menyediakan solusi wealth management yang dipersonalisasi untuk mengelola kekayaan hari ini dan merencanakan masa depan.
Strategi ketiga adalah inovasi digital untuk meningkatkan pengalaman bertransaksi Nasabah. Hal ini dilakukan mengingat dalam lima tahun terakhir, teknologi digital mengalami pertumbuhan pesat sehingga Nasabah memerlukan akses yang lebih cepat untuk berbagai kebutuhan wealth management, tidak hanya sebatas bertransaksi perbankan saja.
HSBC pun meluncurkan aplikasi mobile banking HSBC Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk menjadi one stop wealth solution, termasuk digitalisasi solusi wealth management seperti transaksi reksa dana, obligasi pemerintah, jual beli 11 jenis mata uang asing, dan juga pembukaan deposito dalam genggaman tangan Nasabah kapanpun dan dimanapun. Terdapat juga fitur wealth dashboard yang mempermudah memonitor seluruh portofolio hanya dalam satu tampilan layar.
Untuk menjadi penyedia layanan wealth management yang paling relevan, diperlukan kombinasi yang selaras antara kemampuan advisory para relationship manager, platform digital serta produk dan servis yang lengkap dan terarah. Dengan strategi ini, kepercayaan senantiasa terjaga, jangkauan pun semakin luas dan berbagai kemudahan secara digital dapat dirasakan.
"Beberapa profil nasabah, tentu saja lebih memilih untuk dilayani secara digital, namun tetap ada nasabah lain yang menuntut lebih banyak interaksi dengan relationship managers. Model kami adalah model hybrid, yang menggabungkan advisory dari relationship manager yang berpengalaman dengan platform digital dan teknologi terkini. Oleh karena itu, kami telah memenangkan The Best Wealth Manager selama 5 tahun berturut-turut," pungkas Lanny.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Tidak Perlu Khawatir, Indonesia Masih Prospektif