
Geger Kaesang Jadi Calon Walikota, Nih Kondisi Ekonomi Depok!

BPS Kota Depok mengungkapkan pada 2022 angka kemiskinan mencapai 64,36 ribu atau 2,53%. Angka tersebut menurun dibandingkan jumlah persentase pada 2021 yang mencapai 63,86 ribu atau 2,58%
BPS menyebut, persentase penduduk miskin Kota Depok tahun 2022 yang sebesar 2,53% menduduki urutan nomor satu terendah Jawa Barat. Angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat terjadi di Indramayu dengan persentase 12,77%.
"Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan," jelas BPS.
Adapun garis kemiskinan mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang dibutuhkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non makanan.
Penduduk dikatakan miskin apabila memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan (GK) Kota Depok pada periode 2020 ke 2021 naik 2,45% dari Rp 688.194 per kapita per bulan menjadi Rp 705.084 per kapita per bulan.
Sementara itu pada periode 2021 ke 2022, GK Kota Depok naik dari Rp 705.084 per kapita per bulan menjadi Rp 744.771 per kapita per bulan.
BPS Kota Depok juga mencatat, indeks keparahan kemiskinan (P2) Kota Depok mengalami kenaikan sebesar 0,01 poin dari 0,06 pada 2020 menjadi 0,07 pada 2021.
Pada 2022, P2 pun kembali naik sebesar 0,03 poin dari 0,07 menjadi 0,10.
"Indeks keparahan kemiskinan(Poverty Severity Index-P2) memberikan informasi mengenai gambaran penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin," jelas BPS.
Adapun dilihat dari status bekerja, penduduk miskin usia 15 tahun ke atas di Kota Depok pada 2022 didominasi atau 53,74% adalah penduduk yang tidak bekerja, sisanya 46,26% bekerja baik sebagai pekerja informal maupun pekerja formal.
Persentase pengeluaran per kapita untuk makanan penduduk miskin di Kota Depok pada 2022 mencapai 58,61%. Berbeda dengan penduduk tidak miskin yang persentase pengeluaran per kapita untuk makanannya hanya 41,44%.
(cap/cap)[Gambas:Video CNBC]
