
Ekonom Senior: Di Tahun Politik, Ekonomi RI Selalu Stabil

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior Raden Pardede mengungkapkan, bahwa secara histori disaat tahun politik, ekonomi tanah air tetap stabil. Oleh karena itu, dia berharap agar investor tidak ragu untuk berinvestasi ke Indonesia.
Raden menjelaskan, dalam sejarah pesta demokrasi yang selalu berlangsung di Indonesia, tidak pernah sekalipun terjadi gejolak politik yang mengganggu stabilitas ekonomi tanah air.
Transisi pergantian kepala negara, sejak 2004, dari Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarno Putri kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), transisi pergantian kepala negara tidak pernah menimbulkan gejolak.
Demikian juga pada 2014, transisi dari SBY ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pergantian pemimpin negara juga tidak menimbulkan gejolak yang mengganggu stabilitas perekonomian.
"Saya melihat mungkin di 2024 ini memang sekarang tahun politik, saya pikir transisinya juga akan smooth. Karena kalau kita lihat dari para calon pemimpin kita ini, semuanya sepakat bahwa transformasi ekonomi harus dilakukan," jelas Raden kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (8/6/2023).
"Namanya ekstrimis itu kelihatannya tidak mainstream di Indonesia dan itu jadi penting dikomunikasikan, agar pengusaha tidak perlu wait and see," kata Raden lagi.
Lagi pula, di tengah gejolak ketidakpastian global yang terjadi saat ini, di tengah permintaan global yang menurun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat, karena didominasi oleh konsumsi masyarakat.
Secara enam kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level di atas 5%. Ditambah inflasi yang mulai melandai ke level 4,33% pada Mei 2023. Stabilitas moneter pun saat ini berhasil ditangkal oleh Bank Indonesia (BI).
Suku bunga acuan BI yang saat ini berada pada level 5,75%, menurut Raden ada peluang untuk diturunkan.
"Di Amerika Serikat (AS) mulai menurunkan suku bunga, pada saat mereka menurunkan suku bunga, kita juga bisa menurunkan suku bunga," jelas Raden.
"Dengan kombinasi kedua ini, persoalannya harus bisa dikomunikasikan. Informasi yang harus terus disuarakan, sehingga pengusaha ini tidak harus wait and see," kata Raden lagi.
Raden mengungkapkan, pergantian kepala negara setiap 5-10 tahun sekali, adalah tradisi yang baik karena telah diatur di dalam undang-undang.
"Di kita sudah jelas ada aturan mainnya, dan so far itu transisinya sangat smooth. Saya pikir investasi di kita mestinya tidak akan terpengaruh, demikian juga konsumsi," jelas Raden.
Raden berharap para pengusaha harus lebih percaya diri, bahwa sistem pemilihan umum (Pemilu) kita membuat perekonomian tumbuh berkelanjutan.
"Jadi teman-teman pengusaha harus lebih percaya diri. Kita sudah lebih predictable dan predictability dari dua peristiwa 2004 dan 2014. Saya kira makin matang mengelola demokrasi, sehingga dampaknya ke ekonomi bisa kita kurangi," kata Raden lagi.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Pemilu 2024 yang Bisa Ubah Tatanan Global, Ada Pilpres RI?
