Internasional

Spotify PHK 200 Karyawan, Apa yang Terjadi?

luc, CNBC Indonesia
06 June 2023 12:40
FILE PHOTO: The Spotify logo is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., May 3, 2018. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Spotify (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan global terus berlanjut. Perusahaan audio streaming Spotify menjadi 'korban' terbaru.

Spotify memberhentikan 200 karyawan dari unit podcast-nya, atau sekitar 2% dari tenaga kerja global perusahaan tersebut.

Dalam sebuah catatan Senin (5/6/2023), perusahaan yang berbasis di Swedia itu mengatakan telah "membuat keputusan yang sulit tetapi perlu untuk membuat penataan kembali strategis" dalam departemen podcast-nya, termasuk menggabungkan studio Parcast dan Gimlet Media menjadi satu.

Sementara itu, podcast olahraga Bill Simmons, "The Ringer," akan tetap terpisah.

"Kami memperluas upaya kemitraan kami dengan podcaster terkemuka dari seluruh dunia dengan pendekatan khusus yang dioptimalkan untuk setiap acara dan pembuat konten," tulis VP Spotify Sahar Elhabashi dalam catatan tersebut, sebagaimana dikutip dari CNN International.

"Poros fundamental dari proposisi yang lebih seragam ini akan memungkinkan kami mendukung komunitas kreator dengan lebih baik."

Spotify bertaruh besar pada podcast dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019, ia mendesain ulang aplikasi tersebut dan telah menghabiskan lebih dari US$ 500 juta dolar untuk studio podcast.

Platform ini juga memiliki sejumlah podcast eksklusif yang didistribusikannya, seperti "The Joe Rogan Experience" dan "Call Her Daddy" dari Alex Cooper.

Namun, perusahaan juga telah mengurangi jumlah konten eksklusif yang dimilikinya. Kesepakatan dengan guru swadaya Brené Brown, jurnalis olahraga Jemele Hill, dan kesepakatan dengan Barack dan Michelle Obama akan kedaluwarsa.

Adapun, Spotify mengatakan memiliki 100 juta pendengar podcast dan merupakan penerbit podcast nomor satu di Amerika Serikat (AS). Perusahaan menambahkan bahwa pendapatan iklan podcast "mengalami pertumbuhan dua digit yang tinggi" dari 2021 hingga 2022.

Perlu diketahui, ini adalah PHK putaran kedua Spotify tahun ini. Pada Januari, sekitar 6% tenaga kerja globalnya diberhentikan karena perlambatan belanja iklan.

"Seperti banyak pemimpin lainnya, saya berharap untuk mempertahankan angin kencang dari pandemi dan percaya bahwa bisnis global kami yang luas dan risiko yang lebih rendah terhadap dampak perlambatan iklan akan melindungi kami. Kalau dipikir-pikir, saya terlalu ambisius untuk berinvestasi sebelum pertumbuhan pendapatan kami, "kata CEO Daniel Ek saat itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Termasuk IKEA, Ini 10 Produk Swedia yang Terancam Diboikot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular