
Subsidi Listrik di 2024 Diperkirakan Tembus Rp 75 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan usulan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024.
Salah satu usulan yang disampaikan yakni mengenai subsidi listrik.
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengusulkan agar subsidi listrik dalam RAPBN 2024 dipatok antara Rp 69,81-74,85 triliun.
Penetapan tersebut dengan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.700-15.300 per US$, harga minyak mentah Indonesia alias ICP sebesar US$ 80 per barel, serta inflasi 1,5-3,5%.
"Terkait subsidi listrik usulan RAPBN 2024 sebesar Rp 69,81 sampai 74,85 triliun," ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (5/6/2023).
Lebih lanjut, Arifin memaparkan kebijakan subsidi listrik tahun anggaran 2024 mempertimbangkan berbagai hal. Ia pun menegaskan subsidi listrik tepat sasaran diberikan hanya kepada golongan yang berhak.
Kemudian, subsidi listrik untuk Rumah Tangga diberikan kepada Rumah Tangga miskin dan rentan. Selain itu, pemberian subsidi juga untuk mendorong pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang lebih efisien.
Usulan subsidi listrik pada RAPBN 2024 ini meningkat dibandingkan subsidi listrik pada APBN 2023 yang ditetapkan sebesar Rp 70,49 triliun.
Realisasi penyaluran subsidi listrik selama Januari sampai Mei 2023 ini telah mencapai Rp 21,08 triliun. Hingga akhir 2023, subsidi listrik diperkirakan bisa mencapai Rp 68,47 triliun, lebih rendah dari yang ditetapkan dalam APBN 2023.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Menteri ESDM Lantik Dirjen Listrik Baru, Ini Sosoknya
