
Bahlil Usulkan Subsidi Listrik Tahun Depan Naik Hingga Rp104,9 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan besaran subsidi listrik dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di kisaran Rp 97,37-104,97 triliun.
Usulan tersebut terpantau lebih tinggi dibandingkan subsidi listrik yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar Rp 87,72 triliun.
"Subsidi listrik, usulan subsidi listrik dalam RAPBN 2026 sebesar Rp 97,37 triliun sampai dengan Rp 104,97 triliun," ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Dia menyebut, usulan tersebut telah mempertimbangkan agar subsidi yang diberikan oleh negara tepat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Usulan kebijakan subsidi listrik tahun 2026 yaitu tepat sasaran diberikan hanya kepada golongan yang berhak seperti rumah tangga miskin dan rentang mendorong transisi energi yang lebih efisien," tambahnya.
Pihaknya memperhitungkan pada tahun 2026 target pelanggan subsidi listrik mencapai 44,88 juta pelanggan dengan target penjualan subsidi listrik mencapai 81,56 Terra Watt hour (TWh).
Detail sebaran usulan subsidi listrik 2026 tersebut terdiri dari:
- Golongan pelanggan 450 VA sebesar 43,1% sampai 47,1%
- Golongan 900 VA sebesar 21%
- Bisnis kecil seperti percetakan dan gudang swasta sebesar 19,7% sampai Rp19,9%
- Industri kecil seperti pabrik garam dan pabrik kopi 7,6% sampai 7,8%
- Pemerintah seperti kantor, kepala desa 0,4% sampai 0,5%
- Sosial 14,6% sampai 15,1%
- Lainnya 0,7% sampai 0,8%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Agar Subsidi BBM Cs Tepat Sasaran, Ini Bisikan Penasihat ke Prabowo