Telur Ayam Bikin Pemerintah Was-was 'Momok' Ngeri Datang Lagi

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
31 May 2023 19:21
Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan inflasi pada Mei 2023 akan lebih rendah dari realisasi April. Namun, ada satu komoditas yang membuat pemerintah cemas.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, komoditas itu ialah harga telur. Sebab, tercatat terus naik selama Mei hingga tembus di level Rp 32.000/kg dari biasanya kisaran Rp 30.000/kg.

"Kita lihat karena kita juga pantau beberapa harga yang kemarin cepat naik, harga telur itu nanti kita seperti yang biasa kita lakukan intervensinya akan cukup spesifik," kata Febrio saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Oleh sebab itu, Febrio mengatakan, pemerintah telah gencar melakukan intervensi terhadap harga telaur, mulai dari harga pakan di daerah-daerah, serta pasokannya yang dijaga bersama Bappenas.

Dengan begitu, ia optimistis inflasi pada Mei 2023 akan lebih rendah dari realisasi pada April 2023 yang sebesar 4,33% secara tahunan (yoy), dan hingga akhir tahun bisa ke level 3,3%.

"Jadi kita pastikan harga-harga komoditas terjaga dan arahnya terus turun untuk nanti akhir tahun ke sekitar 3,3% overallnya dan juga inflasi makanannya akan terus turun," ujar Febrio.

Perkiraan ini pun serupa dengan perkiraan beberapa kalangan ekonom. Mereka memproyeksikan inflasi Indonesia melandai sejalan dengan melemahnya permintaan usai Ramadan dan Lebaran. Namun, ada beberapa komoditas pangan yang harganya tetap melambung usai Lebaran.

Ekonom Bank Maybank Juniman mengatakan inflasi melandai karena harga barang akan kembali normal setelah melonjak pada periode Lebaran.

"Harga barang dan jasa akan turun, terutama tarif angkutan udara dan antar kota. Harga bahan makanan juga akan melandai seperti bawang dan sayur mayur," tutur Juniman, kepada CNBC Indonesia.

Juniman mengingatkan jika ada beberapa bahan pangan yang harganya tetap naik setelah Lebaran. Di antaranya adalah telur, daging ayam dan daging.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan bahan pokok yang mengalami lonjakan harga adalah daging ayam dan telur ayam.

Rata-rata harga daging ayam naik 6,6% menjadi Rp 37.331 pada Mei 2023 sementara harga telur ayam melonjak 3,7% menjadi Rp 30.939/kg. Pada Selasa (30/5/2023), harga daging ayam bahkan menembus Rp 38.450/kg sementara harga telur ayam tercatat Rp 32.000/kg.

Senada, ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution juga menjelaskan sebagian besar harga bahan pangan akan kembali normal sehingga inflasi akan melandai.

Namun, ada beberapa komoditas pangan yang naik seperti bawang merah dan bawang putih karena terbatasnya pasokan dari distributor.

"Harga pakaian, jasa angkutan dan akomodasi dan lain-lain juga mulai menurun ke tingkat normalnya seiring dengan permintaan yang melemah pasca Idul Fitri," ujar Damhuri, kepada CNBC Indonesia.

 


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nih! 'Biang Kerok' Langganan Inflasi Akhir Tahun Sejak 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular