Kacau! Ancaman Horor Terbesar Kini Muncul dari Luar Angkasa

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 31/05/2023 10:47 WIB
Foto: Pemandangan Bumi dari Luar Angkasa (Twitter/@Inspiration4)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tantangan global bagi Indonesia ke depan semakin berat. Tidak hanya berkaitan dengan semua yang ada di bumi, melainkan juga di luar angkasa.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (30/5/2023)


"Pada saat kami menyusun rancangan awal RPJPN 2025-2045 tentunya kami mempertimbangkan dan memperhitungkan tantangan global kita ke depan yang akan kita hadapi yang tentunya tantangan global ini akan semakin kompleks, karena akan diiringi perubahan cepat di semua bidang," ungkapnya.

"Seperti disrupsi teknologi yang mulai kita rasakan saat ini, tetapi nantinya tidak akan terbatas hanya pada disrupsi teknologi, tapi akan terjadi persaingan sumber daya alam, perubahan iklim yang tidak dapat kita hindari serta mengenai ekonomi luar angkasa," terang Amalia.

Sederet tantangan tersebut, kata Amalia harus mampu dilewati dengan baik agar Indonesia mampu menjadi negara maju pada 2045 mendatang.

"Paradigma yang ingin kita tularkan adalah mari kita berfikir bahwa upaya reformasi saja tidak cukup bisa mewujudkan Indonesia emas 2045, tetapi kita harus bekerja bersama sama untuk mengimplementasikan upaya transformasi," ujarnya.

Foto: Dok Bappenas
Dok Bappenas

Setidaknya ada 5 sasaran visi untuk menuju Indonesia emas 2045. Visi tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045.

Sasaran visi yang pertama yaitu menjadikan pendapatan perkapita Indonesia bisa setara dengan negara maju. Kemudian, kemiskinan harus berada di angka 0% dan ketimpangan harus berkurang.

"Itu nanti bagaimana kita bisa mencapai income per kapita setara negara maju, itu harus ditingkatkan sektor sektor kita terutama industrialisasi. Kedua, kita harus bisa tumbuh 6-7%," ujarnya.

Visi ketiga yaitu kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat. Global Power Index ditargetkan pada posisi 15 besar tahun 2045 mendatang.

Kemudian, sumber daya manusia di Indonesia juga perlu ditingkatkan. Khususnya pada bidang STEAM (Sains, Technology, Engineering, Art, Math). Sasaran visi yang terakhir yaitu intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission. Hal ini ditargetkan dapat mengalami penurunan 81,96%.

"Kita harus mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti blue ekonomi, bio ekonomi, ekonomi kreatif yang berbasis value dan juga renewable energy, kemudian modernisasi pertanian, inovasi, riset," kata Amalia.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil