
RI Selamat! Kebijakan 'Mematikan' Ini Tak Sampai Diluncurkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, tingkat inflasi di Indonesia sangat terkendali, di tengah tekanan inflasi global yang masih tinggi di berbagai negara.
Oleh sebab itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tak perlu menaikkan suku bunga acuannya secara signifikan untuk menekan inflasi.
"Pak gubernur tidak perlu menaikkan suku bunga yang mematikan ekonomi karena kita mengendalikan inflasi bersama-sama," ujar Sri Mulyani saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR terkait RAPBN 2024 di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Saat periode Ramadhan dan Lebaran pada April 2023 pun inflasi kata dia hanya sebesar 4,3%, jauh lebih rendah dari kondisi Maret 2023 yang mencapai 5%. Padahal, selama periode itu biasanya inflasi cenderung tinggi.
"Kita termasuk negara yang mampu menurunkan inflasi bahkan saat musim Ramadhan dan Idul Fitri yang biasanya secara musiman kenaikan inflasi terjadi, Indonesia malah mengalami inflasi yang turun," tuturnya.
Dibanding negara lain yang kapasitas ekonominya setara Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan, tekanan inflasi Indonesia juga terbilang masih terkendali. Misalnya, Turki telah mencapai 104% dan Argentina 43,7%.
Meski demikian, tekanan inflasi Indonesia pada April 2023 masih jauh lebih tinggi dibandingkan Thailand dan Arab Saudi yang hanya 2,7%, Vietnam 2,8%, Brazil 4,2%, dan Malaysia pada Maret 3,4%.
"Jadi kalau dibanding peer group inflasi kita di 4,3% relatif lebih baik tidak hanya pada level tapi instrumen yang dipakai mengendalikan," ucapnya.
Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Mei 2023 sebesar 5,75% pada Mei 2023. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Mei 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (25/5/2023).
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Buka-bukaan Situasi AS, Ada Sedikit Kabar Baik