
Duh! Rusia Beri Sinyal 'Bencana Mengerikan' Akan Terjadi

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengatakan pada hari Senin, (29/5/2023) bahwa kesepakatan biji-bijian Laut Hitam tidak akan lagi beroperasi kecuali perjanjian PBB dengan Moskow untuk mengatasi hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dipenuhi.
Pelabuhan di sekitar Laut Hitam merupakan pintu penting dalam ekspor biji-bijian dari Rusia dan Ukraina. Jalur ini sangat penting bagi pasokan pangan Timur Tengah dan Afrika
"Jika semuanya tetap seperti itu, dan tampaknya akan terjadi, maka perlu dilanjutkan dari fakta bahwa itu (kesepakatan) tidak lagi berfungsi," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat berkunjung ke Nairobi dikutip Reuters.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga meminta agar bank pertanian Rusia, yang dikenal sebagai Rosselkhozbank, dikembalikan ke jaringan pembayaran internasional SWIFT untuk memperlancar perdagangan globalnya.
"Jika Rosselkhozbank tidak terhubung dengan SWIFT dan tidak ada kemajuan dalam penerapan masalah 'sistemik' lain yang menghalangi ekspor pertanian kita, maka 'inisiatif Laut Hitam' juga harus mencari alternatif," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Moskow sendiri telah menyarankan ekspor melalui jalan Darat di Eropa sebagai alternatif. Namun, jalur itu lebih mahal untuk Ukraina.
Rosselkhozbank terputus dari SWIFT oleh Uni Eropa (UE) pada bulan Juni karena serangan Rusia ke Ukraina. Seorang juru bicara UE mengatakan blok itu tidak mempertimbangkan pemulihan bank-bank Rusia.
Untuk membantu meyakinkan Rusia agar mengizinkan Ukraina melanjutkan ekspor biji-bijian Laut Hitam, pakta tiga tahun juga dibuat Juli lalu di mana PBB juga setuju untuk membantu Moskow melakukan pengiriman makanan dan pupuknya.
"Di bawah pakta tersebut, dan sebagai alternatif untuk mengembalikan Rosselkhozbank ke SWIFT, bank AS JPMorgan Chase & Co telah memproses beberapa pembayaran ekspor biji-bijian Rusia," sumber mengatakan kepada Reuters bulan lalu, seraya menambahkan pandang Rusia yang menganggap ini tidak cocok untuk jangka panjang.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa bekerja sama dengan Bank Ekspor-Impor Afrika (Afreximbank) untuk membuat platform guna membantu memproses transaksi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke Afrika," kata pejabat tinggi perdagangan PBB kepada Reuters, Rabu.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam juga memungkinkan ekspor amonia yang aman. Namun saluran pipa yang digunakan Rusia untuk memompa hingga 2,5 juta ton amonia setiap tahun untuk diekspor via Pelabuhan Pivdennyi Ukraina belum dimulai kembali.
Sumber pemerintah Ukraina mengatakan beberapa hari lalu bahwa Kyiv akan mempertimbangkan untuk mengizinkan amonia Rusia transit wilayahnya untuk ekspor jika kesepakatan biji-bijian Laut Hitam diperluas untuk mencakup lebih banyak pelabuhan Ukraina dan komoditas yang lebih luas.
Ukraina dan Rusia diketahui merupakan salah satu lumbung pangan dunia. Kedua negara yang saling bertempur itu memproduksi biji-bijian seperti gandum dan jagung.
Peperangan keduanya pun telah mengganggu jalur distribusi pangan bagi dunia, utamanya negara-negara seperti Timur Tengah dan Afrika. Pasalnya, wilayah itu cukup bergantung dari pasokan kedua negara.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Resmi Umumkan 'Kiamat Makanan', Efek Ngeri Mulai Terasa