Internasional

Ukraina Menggila! Zelensky Bombardir Pipa Minyak Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 May 2023 17:00
Kobaran api terlihat di pipa gas di wilayah Pasvalys di Lithuania utara, dekat perbatasan Latvia. (via REUTERS/GINTAUTAS GEGUZINSKAS)
Foto: Ilustrasi (via REUTERS/GINTAUTAS GEGUZINSKAS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina masih terus diwarnai dinamika terbaru. Saat ini, Kyiv dilaporkan telah melakukan serangan balik ke posisi Rusia untuk mengusir militer yang dikirimkan oleh Kremlin.

Tak tanggung-tanggung, Kyiv dilaporkan menyerang 'urat nadi' Rusia yakni pipa minyak pada akhir pekan. Media Rusia mengatakan pipa minyak yang diserang adalah pipa Druzhba yang melayani pengiriman minyak mentah dari Siberia Barat ke Eropa.

"Di wilayah Tver yang terletak tepat di Barat Laut Moskow, dua drone menyerang sebuah stasiun yang melayani jaringan pipa Druzhba (Persahabatan), salah satu jaringan pipa minyak terbesar di dunia," kata surat kabar Kommersant yang dikutip Reuters, dikutip Senin (29/5/2023).

Druzhba, dibangun oleh Uni Soviet, memiliki kapasitas lebih dari 2 juta barel per hari (bpd) tetapi sangat kurang dimanfaatkan setelah Eropa berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu.

Operator pipa minyak Rusia Transneft (TRNF) mengatakan awal bulan ini bahwa titik pengisian di Druzhba di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina telah diserang.

Serangan terhadap pipa ini terjadi setelah rangkaian serangan pesawat tanpa awak terjadi di wilayah Rusia. Bahkan, Moskow sempat mengevakuasi warga di sembilan desa di wilayah Belgorod, yang berbatasan langsung dengan Ukraina, dan juga sempat terjadi serangan drone di wilayah gedung Kremlin.

Ukraina belum secara terbuka mengakui melancarkan serangan terhadap sasaran di dalam Rusia. New York Times melaporkan bahwa intelijen AS yakin Ukraina berada di balik serangan pesawat tak berawak di Kremlin awal bulan ini.

Perang Rusia-Ukraina dimulai saat pasukan Moskow menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Putin beralasan bahwa serangan ini dilatarbelakangi niatan Kyiv untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS, NATO, yang menjadi salah satu ancaman bagi negaranya.

Selain itu, Putin berniat untuk mengambil wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebelumnya dikendalikan Ukraina dan juga mempertahankan wilayah Krimea yang telah dianekasasi sejak 2014. Ini untuk membebaskan masyarakat etnis Rusia yang disebutnya mengalami persekusi dari kelompok ultra nasionalis di negara itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular