Siap-siap RI 'Panas Mendidih', El Nino di Depan Mata

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
29 May 2023 17:35
Tampak petugas gabungan dari sejumlah instansi berusaha memadamkan api yang membakar lahan milik warga.
Foto: Dokumentasi BPBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia hampir dipastikan dilanda musim kemarau ekstrem akibat El Nino. Pada puncak El Nino, anomali suhu permukaan air laut diprediksi akan lebih panas 2 derajat Celcius berdasarkan proyeksi suhu muka laut pada tahun 2024-2025 nanti. 

Fenomena ini akan memicu kondisi kering atau panas lebih ekstrem di musim kemarau dibandingkan musim kemarau biasanya. 

Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengatakan, saat ini, indikasi anomali kenaikan suhu permukaan air laut sudah terjadi. Namun, imbuh dia, belum dapat dinyatakan sebagai fenomena El Nino.

"Mulai terlihat ada indikasi El Nino akan terbentuk di bulan Juni nanti. Kita terus melakukan pengamatan, dan sejak 17 Mei 2023, secara konsisten ada anomali suhu 0,55 derajat Celcius. Artinya, sudah di atas 0,5 derajat Celcius," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (29/5/2023).

"Tapi, untuk bisa dinyatakan sebagai El Nino, harus dilihat konsistensi anomali suhu tadi. Artinya, kalau mulai terbentuk di bulan Juni, nanti Agustus baru bisa kita sebut El Nino atau tidak," tambah Erma.

Karena itu, ujarnya, prediksi terkait potensi El Nino selalu berubah. Di mana, terangnya, awalnya Indonesia diprediksi bakal dilanda El Nino pada bulan April, lalu berubah ke bulan Mei, dan kini baru terlihat ada indikasi menuju El Nino.

"Prediksi El Nino itu di-update setiap bulan sekali, harus dilihat konsistensi anomali suhunya. Kalau nggak, hanya marine heatwave (gelombang panas laut)," kata Erma.

Dari pengamatannya, anomali suhu mulai terjadi sejak 17 Mei, sudah di atas 0,5.

"Dan, kemungkinan Juni akan terbentuk El Nino, fase lemah. Fase El Nino akan terus menguat," kata Erma.

"Kondisi El Nino ini berpotensi akan terus berlanjut dan tahun ini puncaknya diprediksi terjadi pada bulan November. Hampir 90% potensinya fase El Nino akan terus berlanjut dan semakin kuat intensitasnya," tambahnya.

Untuk itu, dia merekomendasikan, antisipasi mitigasi terhadap efek El Nino di Indonesia.

"Sektor pertanian adalah sektor paling rentan. Dan, potensi karhutla (kebakaran hutan dan lahan), ini menyangkut perkebunan dan lahan gambut," kata Erma.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Ramalan Terbaru, RI 'Panas Mendidih' Sampai Tahun 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular