
Negara Ini Chaos! Situasi Mencekam Akibat Perang Saudara
Gedung Markas Biro Pusat Statistik dan mobil yang terparkir hangus dan menjadi bangkai setelah perang saudara berlangsung di sudan yang menewaskan ribuan warga.

Markas Biro Pusat Statistik Sudan nampak hangus dan rusak setelah dibakar saat perang saudara berlangsung di jalan al-Sittin di selatan Khartoum. Suara tembakan masih terdengar di ibu kota Sudan pada 28 Mei, yang menjadikan gencatan senjata yang gagal setelah di Mediator Amerika Serikat dan Arab Saudi. (-/AFP via Getty Images)

Akibat masih terjadinya peperangan antar saudara itu menghambat pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan. Dalam enam minggu peperangan perkotaan, lebih dari 1.800 orang telah tewas. (-/AFP via Getty Images)

Selain gedung Biro Pusat Statistik Sudan, Kendaraan yang terparkir disekitar itu juga menjadi sasaran massa yang juga dibakar. Sebelumnya bentrokan ini pecah saat dua faksi utama rezim militer Sudan saling berebut kekuasaan di negara itu. Pertama, ada militer Sudan yang berada di bawah kekuasaan penguasa de facto, Abdel Fattah al-Burhan. (-/AFP via Getty Images)

Kubu kedua yaitu pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) ada di bawah kendali mantan panglima perang, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang juga dikenal sebagai Hemedti. Perebutan kekuasaan ini telah terjadi sejak sebelum pemberontakan pada 2019, yang menggulingkan pemimpin diktator Omar Al Bashir. (-/AFP via Getty Images)

Setelah Bashir lengser, upaya Sudan beralih ke pemerintahan sipil yang demokratis terus mengalami hambatan. Persaingan dan kekerasan demi merebut kekuasaan tak terelakkan. (-/AFP via Getty Images)