Beban Berat RI Jadi Negara Maju: Masalahnya Segudang!

Hadijah Alaydrus & Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
29 May 2023 08:30
Duh Suram! Indonesia Bakal Susah Jadi Negara Maju
Foto: Infografis/Duh Suram! Indonesia Bakal Susah Jadi Negara Maju/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap sejak periode 1980-an kini semakin berat, setelah pertumbuhan ekonomi stagnan di level 5% hingga mulai terjadinya deindustrialisasi dini.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, persoalan itu merupakan pekerjaan rumah yang tak kunjung terselesaikan sebelum tekanan krisis akibat Pandemi Covid-19. Maka, setelah krisis itu mampu dikendalikan, fokus penanganannya kini tengah digencarkan.

"Jadi PR kita pertama recovery selesai, PR kedua akselerasi pertumbuhan ekonomi dan menyelesaikan PR PR sebelum krisis, deindustrialisasi sama produktivitas yang menurun supaya pertumbuhan ekonomi kita bisa akselerasi," kata Amalia saat ditemui di kantornya, Jakarta, seperti dikutip Senin (29/5/2023).

Salah satu ciri telah terjadinya deindustrialisasi dini adalah terus turunnya kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada 2022, kontribusi manufaktur terhadap PDB hanya sebesar 18,34%, padahal pada 2005 bisa mencapai 27,41%.

"Sekarang kan 18,3%, dulu kita pernah 27% sometimes ago, sekarang 18%, ini tanda-tanda deindustrialisasi dini, ini PR besar kita, ini yang menjadi inti esensi nanti dari transformasi ekonomi," ucap Amalia.

Di sisi lain, tingkat produktivitas ekonomi Indonesia juga terus menurun. Berdasarkan Total Factor Productivity Index, pada periode 2010 yang berada pada level 1,0 Indonesia masih sama dengan negara lain, namun hingga 2019 malah terus menurun hampir menyentuh level 0,85, sedangkan Malaysia ke level 1,05, Thailand menuju level 1,15 bersama dengan Vietnam, China, dan India.

Amalia berpendapat, kondisi ini tidak terlepas dari tidak berkembangnya industri manufaktur di tanah air, akibatnya perekonomian dari tahun-tahunnya didorong oleh industri lain, seperti jasa-jasa maupun transportasi dan perdagangan.

"Apakah ini akan sustain terus enggak? naikin terus akselerasi enggak? Enggak, karena bagaimanapun sejarah negara manapun yang namanya pertumbuhan ekonomi tinggi bisa dicapai kalau melalui proses industrialisasi, sehingga ini bisa mendorong peningkatan produktivitas," ujar Amalia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Langkah Berat RI Jadi Negara Maju, Angkat Bendera Putih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular