Pedagang Warteg Nangis, Harga Telur-Bawang Putih Beterbangan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
26 May 2023 16:28
Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sejumlah komoditas pangan masih mengalami tren kenaikan, mulai dari bawang putih hingga telur kenaikannya membuat para pedagang warteg dan rumah makan padang menjerit.

Pasalnya, kini harga bawang putih di tingkat pasar, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Kramat Jati, Jumat (26/5/2023) harganya rata-rata berkisar Rp 35.000-50.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga telur ayam berada di kisaran Rp 31.000 per kg.

Meski harga telur ayam di Pasar Kramat Jati sudah menunjukkan tren menurun, tapi angka tersebut masih terbilang tinggi. Di mana sebelumnya harga telur ayam dibanderol Rp 32.000 per kilogram.

"Harga telur hari ini Rp 31.000 per kilogram, ini sudah mulai turun. Mulai turun dari 3 harian yang lalu, sebelumnya di Rp 32.000 per kilogram," ujar Vendi salah seorang pedagang telur ayam di lokasi.

Dengan melambungnya harga bawang putih dan telur ayam, hal itu membuat para pedagang warteg dan rumah makan padang menjerit, sebab mereka harus membeli bahan pokok dengan harga yang mahal, namun terbatas dalam menaikkan harga jual makanannya.

Misalnya Aisyah, mengeluhkan harga komoditas pangan melonjak. Dia menyebut harga bahan pangan baik bawang putih maupun telur ayam terus mengalami kenaikan sejak Lebaran 2023 lalu.

"Pas bulan puasa (bawang putih) harganya Rp 20.000 per kilogram, terus naik lagi Rp 25.000 per kilogram, sekarang naik lagi harganya jadi Rp 40.000 per kilogram," kata Aisyah saat ditemui CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Biar pun mahal, lanjut Aisyah, dirinya tetap membeli komoditas tersebut, sebab ia tetap harus membuat masakan setiap harinya, meskipun kadang bisa meraup untung walau sedikit atau bahkan tidak.

"Biar pun mahal tetap dibeli, ya gimana lah supaya saya bisa makan sehari-hari, biarpun untungnya dikit. Kadang-kadang ada untung kadang-kadang nggak," ujarnya.

Lebih lanjut, Aisyah menuturkan, harga telur juga mengalami lonjakan.

"Telur juga mahal di Rp 34 ribuan belinya. Kalau jual di warteg jualnya Rp 5.000 satu butir, kalau sama nasi dan sayur Rp 10.000. Kalau harga (makanan) nggak bisa dinaikin, kalau dinaikin nanti pada kabur. Ya sudah walaupun untungnya dikit tetap jual (makanan)," jelasnya.

"Sekarang cukup buat makan doang, nggak nyampe Rp 1.000 untungnya," imbuh Aisyah.

Hal senada juga dikeluhkan Yanti, salah seorang pedagang rumah makan padang. Harga beli bawang putih yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp40.000-45.000 per kilogram.

"Beli bawang putih dulunya Rp25.000 sekarang Rp40.000-45.000. Enggak ada siasat atau langkah lain, tetap jual meskipun harga mahal yah mau enggak mau untungnya yang sedikit," kata Yanti dalam kesempatan yang sama.

"Kalau sepi ya nombok, untung juga dikit. Cuma bisa makan ajalah," tambahnya.

Tak hanya itu, Yanti juga mengeluhkan tingginya harga komoditas lain, seperti telur dan ayam. "Telur juga mahal, sekarang Rp34.000 (per kilogram), ayam juga mahal, bawang putih mahal. Yah dijalani saja, mau enggak mau, yang penting bisa makan," tutup Yanti.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lebaran Menghitung Hari, Harga Telur & Daging di Sini Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular