Internasional

Jepang Beri Hukuman Baru ke Rusia, Bikin Putin 'Kelaparan'

luc, CNBC Indonesia
26 May 2023 16:05
Anggota Pengawal Kehormatan Militer AS berdiri dengan bendera Jepang saat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyambut Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada selama Penghormatan Cordon di Pentagon pada 14 September 2022 di Arlington, Virginia. Kedua pemimpin bertemu untuk membicarakan agresi China dan Rusia di kawasan Pasifik. (Kevin Dietsch/Getty Images)
Foto: Ilustrasi Bendera Jepang. (Getty Images/Kevin Dietsch)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan sanksi untuk Rusia atas serangannya ke Ukraina belum berakhir. Raksasa Asia, Jepang, kembali menjatuhkan hukuman kepada Negeri Beruang Merah dengan menargetkan militernya serta sektor konstruksi dan teknik.

Embargo terbaru oleh Tokyo menyusul seruan KTT Kelompok Tujuh (G7) yang diselenggarakan Jepang pada pekan lalu, di mana para pemimpin blok itu setuju untuk "melaparkan Rusia dari teknologi G7, peralatan industri, dan layanan yang mendukung mesin perangnya".

Sanksi baru Jepang termasuk "pembekuan aset individu dan kelompok Rusia, larangan ekspor barang ke organisasi terkait militer Rusia, dan larangan ekspor layanan konstruksi dan teknik ke Rusia," kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno seperti dikutip AFP, Jumat (26/5/2023).

Pembekuan aset menargetkan 17 individu dan 78 kelompok, termasuk pejabat tinggi militer, serta 80 organisasi terkena pembatasan ekspor, termasuk operator ponsel Rusia MegaFon.

Adapun Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa semuanya telah mengumumkan hukuman baru terhadap Moskow baru-baru ini, serta komitmen lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, termasuk pesawat tempur F-16.

Matsuno juga mengecam rencana pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia. Matsuno mengatakan ini akan "semakin meningkatkan tensi".

"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah bisa menolerir ancaman senjata nuklir Rusia, apalagi penggunaannya."

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis sudah bergerak sesuai dengan perintah yang ditandatangani oleh Putin, meskipun tidak ada konfirmasi dari Kremlin sendiri.

"Pergerakan senjata nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan di Moskow, di mana dia menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet lainnya.

Ditanya apakah senjata itu sudah ada di Belarusia, dia berkata: "Mungkin. Ketika saya kembali, saya akan memeriksanya."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Uring-uringan! Tiba-tiba Kecam Keras Jepang, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular