Tiba-tiba KPPU Desak Impor Bawang Putih Dilelang, Ada Apa?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
26 May 2023 09:32
Kuli panggul mengangkat karung bawang putih di Pasar Kramat jati,  Jakarta Timur, Selasa 7/5. Pedagang Los Eceran dikawasan pasar Kramat jati menjual bawang putih Rp 35.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp45.000 karena pasokan bawang putih sudah sedikit stabil. Harga bawang putih yang dijual Eceran seharga Rp50. 000 sampai Rp60. 000. Harga bawang  merah naik sedikit dari Rp 20.000 menjadi Rp 22. 000 harga Los Eceran. Harga Cabe merah turun menjadi Rp 25.000 turun saat kemarin naik Rp 30.000 sampai Rp 40.000.   (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bawang Putih di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Syahputra Saragih mengusulkan agar dilakukan lelang penugasan impor bawang putih untuk mengurai carut marut impor bawang putih.

Menurutnya, pelaksanaan impor bawang putih yang ada saat ini masih belum berjalan efektif. Dia menilai salah satu sebabnya karena pemerintah tidak menerapkan skema penugasan atau tender dalam impor bawang putih.

Padahal menurut dia, pelaksanaan impor bawang putih ini rawan terjadi penyelewengan, serta permainan pasar yang dilakukan oleh sekelompok orang.

"Bayangin, kuota ratusan miliar nggak ada tendernya. Daging, gula (impor) yang ditender saja masalah, apalagi tidak ditender?," kata Guntur dikutip Jumat  (26/5/2023).

Saat ditanyai lebih lanjut soal adanya potensi kartel dalam impor bawang putih tahun 2023, Guntur menjawab pihaknya sampai dengan saat ini masih belum mendapatkan bukti tersebut.

Meski demikian, Guntur menilai impor bawang putih memang rawan terjadi kartel. Mengingat 95% kebutuhan bawang putih dalam negeri masih dipenuhi dari impor.

"Di mana ada rantai besar di situ ada potensi, KPPU sudah sering urusan dengan bawang putih," tuturnya.

Pengusaha 'Teriak'

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Reinhart Antonius Batubara menduga adanya permainan dalam pelaksanaan impor bawang putih.

Reinhart menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) tebang pilih dalam memberikan Surat Izin Impor (SPI) bawang putih. Sebab, hingga 31 Maret 2023 Kemendag hanya menerbitkan SPI kepada 35 perusahaan dengan total volume 170 ribu ton.

Selain itu, ujarnya, Kemendag menghentikan penerbitan SPI bawang putih bagi para pelaku usaha yang sudah mengajukan permohonan sejak awal Februari 2023.

Reinhart mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat tiga kali ke Kemendag meminta penjelasan terkait izin impor. Namun, hingga kini tidak ada komunikasi dari Kementerian yang dipimpin Zulkifli Hasan perihal surat tersebut.

"Regulasi sudah clear. Kita secara administratif juga sudah clear. Persyaratan diikutin semua. Ya memang kan keputusan mengeluarkan izin ada di kementerian jadi kita pun sudah bertanya menyurati sekali dua kali tiga kali tidak ada respons," kata Reinhard di tempat yang sama.

Pusbarindo mengklaim sudah mengajukan izin impor sejak Februari 2023. Namun hingga saat ini, realisasi tersebut masih belum dikeluarkan oleh pemerintah.

Padahal, lanjut Reinhart, pihaknya sudah melakukan wajib tanam 5% dari kuota yang ditentukan selama ini. Hanya saja, pada tahun ini wajib tanam tersebut juga belum bisa dilakukan karena pemerintah belum memberikan izin.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Importir 'Teriak', Harga Bawang Putih Terbang Salah Kemendag

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular