Internasional

Erdogan Diharap Kalah di Pemilu Turki, Bawa Hidup dan Mati

sef, CNBC Indonesia
25 May 2023 20:10
ISTANBUL, TURKEY - MAY 13: Flags fly over Taksim Square showing Turkey's President Recep Tayyip Erdogan and CHP presidential candidate, Kemal Kilicdaroglu on May 13, 2023 in Istanbul, Turkey. On May 14th, President Recep Tayyip Erdogan will face his biggest electoral test as the country goes to the polls in the country's general election. Erdogan has been in power for more than two decades -- first as prime minister, then as president -- but his popularity has recently taken a hit due to Turkey's ongoing economic crisis and his government's response to a series of devastating earthquakes. Meanwhile, the political opposition has united around one candidate, Kemal Kilicdaroglu, with some polls giving him an edge. (Photo by Jeff J Mitchell/Getty Images)
Foto: Getty Images/Jeff J Mitchell

Jakarta, CNBC Indonesia - Putaran kedua pemilu Turki akan segera dilakukan 28 Mei. Petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan akan menghadapi oposisi Kemal Kilicdaroglu.

Beberapa analis menilai Erdogan bisa saja memenangkan pemilu. Namun, ini membuat sekelompok masyarakat Turki takut.

Mereka adalah warga Kurdi yang menentang Erdogan. Kelompok itu khawatir kemenangan dalam pemilihan presiden dapat memperkuat tindakan keras yang telah dilancarkan negara selama bertahun-tahun.

"Memilih adalah masalah hidup dan mati sekarang. Erdogan mengeraskan pendiriannya terhadap Kurdi selama kampanye pemilihan," " kata Ardelan Mese, 26, seorang pemilik kafe di kota Diyarbakir yang berpenduduk mayoritas Kurdi di tenggara Turki, dikutip Reuters, Kamis (25/5/2023).

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan setelah menyatakan kemenangan," tegasnya.

Kurdi merupakan seperlima dari populasi Turki. Selain di Negeri Sufi, kelompok itu juga tersebar juga di Iran, Suriah, dan Irak.

Sebenarnya, pada tahun-tahun awalnya berkuasa, Erdogan memperluas hak politik dan budaya Kurdi. Kelompok itu bisa menggunakan bahasa Kurdi dan dapat mengawasi proses perdamaian dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang melawan negara pada tahun 1984 dan dipandang sebagai kelompok teroris.

Tetapi setelah gencatan senjata antara pemerintah dan PKK runtuh pada tahun 2015, dia mengubah arah. Erdogan semakin keras dan menyebabkan penangkapan ribuan kelompok Kurdi, dengan anggota parlemen dan walikota dicopot dan dipenjara.

Inilah yang diharapkan lawan Erdogan, Kilicdaroglu. Erdogan berulang kali menuduh oposisi berpihak pada terorisme.

Kilicdaroglu sendiri menyebut tuduhan itu fitnah. Dalam update terbaru, Erdogan kini mendapat dukungan dari Sinan Ogan, calon lain yang kalah dalam pemilu putaran pertama.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah Pemilu Turki 2 Putaran, Erdogan Bisa Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular