RI Ngebet Banget Impor KRL Bekas, Wamen BUMN Ungkap Alasannya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 24/05/2023 13:27 WIB
Foto: LightRocket via Getty Images/Pacific Press

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan impor KRL bekas oleh PT Kereta Commuter Indonesia (Persero) tetap jadi dan akan dilakukan pada tahun ini juga. Menurut dia, rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya perlu satu kali rapat lagi dengan Pak Menko Marves. Tapi kita sudah jelaskan ke BPKP dan BPKP pada dasarnya setuju selama ada plan antara impor dulu, nanti kemudian kita retrovit yang masih ada, dan kemudian 2025 produksi dari INKA," ungkap pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Tiko pun mengungkapkan alasan mengapa pihaknya ngebet untuk mengimpor KRL bekas pada tahun ini. Alasan yang paling utama adalah jumlah penumpang KRL yang tumbuh signifikan.


Foto: LightRocket via Getty Images/Pacific Press
TANJUNG PRIOK, JAKARTA, INDONESIA - 2015/05/05: Some officers assisted heavy equipment lowered railroad cars at the Port of Tanjung Priok. PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) bring 32 units of KRL purchased a used 205 series from Japan. The train is the first stage of the delivery program for the procurement of 176 units of KRL 2014. (Photo by Garry Andrew Lotulung/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)

"Kita harapkan jadi sebelum akhir tahun atau akhir tahun kita bisa tambah trainset, ada beberapa ruas yang memang sekarang sangat padat," sebutnya.

Tiko menyebut Kementerian BUMN sudah berkonsultasi dengan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. Pada dasarnya lanjut Tiko, BPKP setuju atas rencana tersebut. Tiko lalu bilang dia sudah menghitung berapa banyak KRL bekas yang akan dia datangkan dari Jepang.

"Kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset, ini kita lagi mau rapatkan dengan Pak Menko Marves segera. Kita lagi mulai kaji proses pengadaannya sama BPKP juga. Mungkin kalau kita mulai di bulan ini mungkin 6 bulanan ya," jelasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bantah Kabar Kesepakatan Nuklir Iran Senilai $30 Miliar