BPKP Audit KRL Bekas Jepang, Sudah Ada Hasilnya?

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
14 March 2023 19:13
TANJUNG PRIOK, JAKARTA, INDONESIA - 2015/05/05: Some officers assisted heavy equipment lowered railroad cars at the Port of Tanjung Priok. PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) bring 32 units of KRL purchased a used 205 series from Japan. The train is the first stage of the delivery program for the procurement of 176 units of KRL 2014. (Photo by Garry Andrew Lotulung/Pacific Press/LightRocket via Getty Images)
Foto: LightRocket via Getty Images/Pacific Press

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang melakukan audit terhadap KRL bekas Jepang yang akan diimpor oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Lantas bagaimana hasilnya?

Juru Bicara BPKP Azwad Zamroddin Hakim memastikan BPKP menindaklanjuti permintaan pemangku kepentingan kepada BPKP untuk melakukan audit impor kereta. Sejauh ini BPKP masih dalam tahap mematangkan perencanaan audit.

Dikatakan, BPKP tetap berkoordinasi baik secara internal maupun dengan kementerian dan lembaga yang meminta BPKP untuk melakukan audit, termasuk di dalamnya administrasi permintaan audit tersebut.

"Perkembangan atau update-nya sekarang masih dalam pemantapan perencanaan audit sembari berkomunikasi dengan pemangku kepentingan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).

TANJUNG PRIOK, JAKARTA, JAN-06 : Workers lowered a series of electric train from Japan upon arrival at Tanjung Priok Port, Jakarta, on January 06,2016. A total of 18 units to serve commuter KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi arrived at Tanjung Priok Port, marking the end of the procurement program trains 120 PT KAI Commuter Jabodetabek 2015. (Photo by Dasril Roszandi/NurPhoto) (Photo by NurPhoto/NurPhoto via Getty Images)Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
TANJUNG PRIOK, JAKARTA, JAN-06 : Workers lowered a series of electric train from Japan upon arrival at Tanjung Priok Port, Jakarta, on January 06,2016. A total of 18 units to serve commuter KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi arrived at Tanjung Priok Port, marking the end of the procurement program trains 120 PT KAI Commuter Jabodetabek 2015. (Photo by Dasril Roszandi/NurPhoto) (Photo by NurPhoto/NurPhoto via Getty Images)

Azwad menjelaskan audit dilakukan dalam bentuk review atas pengadaan train set bukan baru atau bekas KCI tahun 2023 terkait regulasi, teknis, dan keuangan. Audit akan dilakukan sesuai dengan permintaan kementerian/lembaga terkait.

"BPKP dalam perencanaan dan proses audit melibatkan lintas kedeputian begitu pula nantinya tim yang akan diturunkan ke lapangan," tutupnya.

Sebelumnya, pemerintah sudah menunjuk BPKP sebagai auditor impor KRL bekas Jepang. BPKP memiliki kewajiban untuk melakukan dan memberikan hasil audit kepada pemerintah dalam waktu 10 hari.

Dari hasil audit tersebut, pemerintah akan memutuskan apakah jadi akan mengimpor KRL bekas Jepang atau merehabilitasi (retrofit) KRL yang ada sekarang.

Sebagai catatan, pada 2023 ini KCI berencana mengimpor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru (BMTB) berupa 120 unit KRL tipe E217 dari Jepang untuk kebutuhan 2023 dan 228 unit KRL dengan tipe yang sama untuk kebutuhan 2024. Adapun pos tarif/HS Code 8603.10.00.

Importasi KRL bekas Jepang dilakukan karena ada 16 train set atau rangkaian KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan pada 2023 dan 2024. Selain itu, pertumbuhan penumpang KRL sangat signifikan, diproyeksikan 436 juta orang penumpang pada 2023 dan menjadi 517 juta orang pada 2026.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Polemik Impor KRL Bekas Bikin Menperin Jengkel, Bilang Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular