
Rusia Diminta Izinkan Ukraina Gabung NATO, Putin Bisa Untung

Jakarta, CNBC Indonesia - Diplomat legendaris Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger menyebut bahwa Rusia harus mengizinkan Ukraina untuk bergabung ke dalam aliansi pertahanan NATO. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan The Economist, sebagaimana dimuat Senin (22/5/2023)/
Dalam wawancara itu, Kissinger mengatakan Rusia akan mendapat manfaat dari bergabungnya Ukraina dengan NATO. Menurutnya, Kyiv tidak dapat membuat keputusan nasional atas klaim teritorial dalam aliansi itu.
"Jika saya berbicara dengan Putin, saya akan mengatakan kepadanya bahwa dia juga lebih aman dengan Ukraina di NATO," ujar diplomat berdarah Yahudi itu.
Kissinger memaparkan situasi kali ini sangatlah berbahaya sebab Ukraina masih menjadi negara solitary state namun didukung penuh secara persenjataan oleh Barat. Ia berpandangan bahwa dengan situasi ini, Ukraina dapat bertindak sendiri sesuka mereka terhadap Rusia.
"Karena orang-orang Eropa mengatakan: 'Kami tidak menginginkan mereka (Ukraina) di NATO, karena mereka terlalu berisiko. Oleh karena itu, kami akan mempersenjatai mereka dan memberi mereka senjata paling canggih.' Dan bagaimana itu bisa berhasil?" tegasnya.
Kissinger sebentar lagi memasuki usia 100 tahun. Ia merupakan diplomat senior AS yang memiliki banyak terobosan.
Ia dikenal dengan keberhasilannya membuka hubungan diplomatik antara AS dengan China, yang seringkali disebut sebagai Ping Pong Diplomacy. Ini merujuk pada pertemuan pihak AS dengan pihak China dalam sebuah pertandingan tenis meja di Nagoya, Jepang, tahun 1972.
Nada Kissinger terkait perang Rusia-Ukraina sendiri kali ini dimaknai berbeda dibandingkan beberapa bulan lalu. Selama diskusi September dengan Dewan Hubungan Luar Negeri AS, ia berpikir bahwa 'bukan kebijakan Amerika yang bijaksana untuk mencoba memasukkan Ukraina ke dalam NATO'.
Bahkan, Kissinger juga sempat menyarankan Ukraina harus menerima pengembalian ke 'status quo ante', atau melepaskan klaim teritorialnya atas Semenanjung Krimea dan memberikan otonomi kepada Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, atas nama perdamaian. Hal ini memicu kemarahan Kyiv
Kemudian, ia mulai melunakkan sikap terkait Ukraina pada saat berbicara pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada bulan Januari.
"Sebelum perang ini, saya menentang keanggotaan Ukraina di NATO karena saya khawatir itu akan memulai proses yang persis seperti yang kita lihat sekarang," kata Kissinger di forum tersebut.
"Gagasan tentang Ukraina yang netral dalam kondisi seperti ini tidak lagi berarti," tambahnya.
Perang Rusia dan Ukraina sendiri sudah terjadi sejak Februari 2022. AS sendiri dilaporkan memberi lampu hijau ke sekutu untuk mengekspor kembali jet F-16 ke Ukraina, yang dikecam keras Rusia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Ogah Kena PHP, Desak NATO Tentukan Sikap Segera!
