Pertama Kali! Penampakan KA Cepat JKT-BDG & LRT Berdampingan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek menjalani tes hari ini, Jumat (19/5/2023). Momen ini baru pertama kali dilaksanakan.

Momen ini pun dibagikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam unggahan di akun Instagram resminya. 

"Hari ini Kereta Cepat Jakarta Bandung (di kanan jauh foto) pertama kalinya keluar kandang untuk Test Commisioning dari Tegalluar ke Halim," tulisnya, dikutip Jumat (19/5/2023). 

"Pas di Jakarta-Cikampek, tampak di foto berjejer di kiri LRT Jabodebek yg sedang Carousel Test (iring-iringan tes Train Sets bersamaan) dengan auto mode trial," tambah pria akrab disapa Tiko itu.

Baca: Masyarakat Diminta Menjauh dari Proyek Kereta Cepat, Kenapa?

Tak ketinggalan, dia pun mengungkapkan jadwal pengoperasian KCJB dan LRT nanti.

"Keduanya Insyaallah akan beroperasi di 17 Agustus 2023," kata Tiko.

Hal senada disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto.

"Tahun 2023 merupakan Sejarah Peradaban Baru Teknologi Kereta Api di Indonesia, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan kecepatan 380 km/jam dan LRT Jabodebek dengan Teknologi CBTC GoA 3 Driverless. KCIC dan LRT melintas bersamaan," kata Seto. 

Foto: Penampakan LRT-KA Cepat. (Dok. Kemenko Marves) Penampakan LRT-KA Cepat. (Dok. Kemenko Marves)

Hot Sliding KA Cepat JKT-BDG

General Manager Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry menjelaskan, tes yang dilakukan hari ini adalah test commissioning menggunakan rangkaian electric multiple unit (EMU).

"Istilahnya hot sliding," katanya kepada CNBC Indonesia.

Baca: Penampakan Megah Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Bak Bandara

"Setelah pada Kamis (18/5/2023) malam, pertama kali listrik dialirkan ke OCS, pada hari ini Jumat (19/5) dilakukan pengetesan hot sliding untuk memastikan seluruh OCS (Overhead Catenary System) sudah dialiri listrik. Pada tahap ini pula OCS dicoba dibebani oleh EMU dari Depo Tegalluar hingga Stasiun Halim dengan kecepatan terbatas sekitar 60 km/jam," jelas Rahadian.

Menurut Rahadian, tes ini dilakukan dengan EMU terlebih dahulu karena belum memasuki fase tes yang terintegrasi dan lebih kompleks di mana akan menggunakan Comprehensive Inspection Train (CIT).

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Malaysia Ini Jajal Kereta Cepat Whoosh, Beri Penilaian Begini