Masyarakat Diminta Menjauh dari Proyek Kereta Cepat, Kenapa?

Bandung, CNBC Indonesia - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator dari Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menghimbau agar masyarakat tidak mendekati maupun memasuki jalur KCJB untuk keselamatan bersama.

"Memang pada saat awal ini belum ada EMU (Electric Multiple Unit) atau CIT (Comprehensive Inspection Train) yang beroperasi, namun tetap ada kereta kerja dan lokomotif diesel dengan kecepatan hingga 80km/jam yang akan berlalu-lalang, sehingga kita selalu mensosialisasi kan kepada masyarakat untuk tidak masuk ke jalur KCJB karna sangat berbahaya. Selain itu, juga ada listrik tekanan tinggi sekitar 27.500 volt," kata Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti saat ditemui di Stasiun KA Cepat Tegalluar, Bandung, Rabu lalu seperti ditulis Jumat (19/5/2023).

Emir mengatakan, saat ini yang dilakukan PT KCIC ialah tes komisioning, yaitu dengan melakukan pengecekan prasarana terlebih dahulu, seperti persinyalan jalur wesel kelistrikan.

Foto: Depo atau Joint Workshop Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) Depo atau Joint Workshop Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Maka dari itu KCIC meminta kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur KCJB atau bermain layangan, karena dapat membahayakan proses pengujian yang sedang berlangsung," ujarnya.

Adapun tindakan preventif yang dilakukan PT KCIC untuk mencegah masyarakat memasuki jalur KCJB, ialah dengan melakukan pengamanan baik dengan memberi pagar pembatas, memasang spanduk, hingga melakukan sosialisasi ke tokoh-tokoh masyarakat, agar masyarakat juga dapat menyampaikan kepada keluarganya. Sosialisasi dilakukan bersama TNI Polri.

"Masyarakat sudah mulai memahami bahwa jalur ini akan segera dilakukan uji coba, sehingga mereka mulai menjauh, tidak mendekat ke jalur KCJB. Jadi kita terus sosialisasi termasuk melalui media massa dan media sosial," pungkasnya.

(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Tayang! Proyek Kereta Cepat Dikebut, Beres 18 Agustus?