
China-Rusia Makin Mesra, 'Harta Karun' Ini Laku Keras!

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan perdagangan antara China dan Rusia makin erat. Hal ini terus terjadi tatkala Barat masih berkukuh mengisolasi Moskow karena aksi militernya di Ukraina.
Dalam data perdagangan yang didapatkan lembaga pelacakan kapal Kpler, pasokan bahan bakar minyak dari Rusia ke China diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak 350.000 barel pada Mei.
Menurut agensi tersebut, kilang-kilang China yang lebih kecil telah meningkatkan pembelian bahan bakar minyak yang biasa digunakan untuk dicampur dengan kandungan sulfur tinggi dan kadar M100.
"Kami mengantisipasi aliran masuk bahan bakar minyak ke China akan tetap tinggi di bulan Mei dan akan meningkat lebih lanjut dari bulan Juni," kata Jianan Sun, seorang analis Energy Aspects yang berbasis di London kepada agensi tersebut, dikutip Russia Today, Jumat (19/5/2023).
Pada Januari, China mengeluarkan kuota impor minyak mentah yang lebih rendah dalam dua gelombang pertama tahun 2023 dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun 2023, alokasinya tetap sebesar 16,2 juta ton, yang lebih dari setengahnya dapat digunakan pada akhir April.
Pembelian China sendiri didasari oleh sikap politiknya yang netral dalam perang Rusia Ukraina. Beijing tetap menyuarakan sikapnya agar perang itu berakhir namun tidak menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia
Di sisi lain, Rusia masih terus menjual minyaknya meski pintu penjualan ke negara Barat tertutup. Selain China, Moskow juga menjual minyak ke India, di mana kedua negara menyumbang hampir 80% ekspor minyak Rusia.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan ekspor minyak Rusia naik pada April ke level tertinggi sejak serangan ke Ukraina. Ini meningkatkan pendapatan Moskow senilai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 28 triliun (kurs Rp 14.800).
Kemunculan China dari hampir tiga tahun pembatasan Covid juga diperkirakan akan mengangkat permintaan minyak dunia tahun ini. IEA menaikkan perkiraannya sebesar 2,2 juta barel per hari menjadi rata-rata 102 juta barel per hari, 200.000 barel per hari di atas perkiraan sebelumnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rusia Buka Kemungkinan China & Afrika Jadi Juru Damai