Internasional

Gila! Utang Global Meledak, Rekor Rp 4.519 Juta T

sef, CNBC Indonesia
19 May 2023 07:00
A woman walks past a money exchange shop in Kuala Lumpur, Malaysia, August 25, 2015. REUTERS/Olivia Harris.
Foto: REUTERS/Olivia Harris

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang global mencapai rekor tertinggi di kuartal pertama 2023 ini. Dalam laporan terbaru Institute of International Finance (IIF), utang global mencapai US$ 305 triliun atar sekitar Rp 4.519 juta triliun.

Ada kenaikan utang sebesar US$ 8,3 triliun. Di pasar negara berkembang, China, Meksiko, Brasil, India, dan Turki menjadi penyumbang kenaikan sementara negara maju didorong Jepang, Amerika Serikat (AS), Francis, dan Inggris.

"Total utang di pasar negara berkembang mencapai rekor tertinggi baru lebih dari US$100 triliun, sekitar 250% dari PDB, naik dari US$75 triliun pada tahun 2019," tulis laporan tersebut, dimuat CNBC International, dikutip Jumat (19/5/2023).

Kenaikan utang ini terjadi di saat pengetatan kebijakan moneter secara cepat diambil oleh bank sentral. IIF mengatakan kombinasi dari tingkat utang yang tinggi dan kenaikan suku bunga telah mendorong kenaikan biaya pembayaran utang tersebut.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga selama lebih dari setahun dalam upaya untuk mengendalikan inflasi setinggi langit. Federal Reserve (Fed), bank sentral AS misalnya, awal bulan ini menaikkan suku bunga fed fund ke kisaran target 5%-5,25%, tertinggi sejak Agustus 2007.

Ini memicu kekhawatiran tentang pengaruh dalam sistem keuangan.

"Dengan kondisi keuangan pada tingkat yang paling ketat sejak krisis keuangan 2008-09, krisis kredit akan mendorong tingkat gagal bayar yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak 'perusahaan zombie'," ujar lembaga itu lagi.

"Sudah diperkirakan 14% dari perusahaan yang terdaftar di AS," kata IIF dalam laporan triwulanan berjudul "Global Debt Monitor" itu.

Peningkatan tajam dalam beban utang global dalam tiga bulan hingga akhir Maret menandai peningkatan kuartalan kedua berturut-turut menyusul penurunan tajam selama dua kuartal selama pengetatan kebijakan moneter yang agresif tahun lalu. Korporasi non-keuangan dan sektor pemerintah mendorong sebagian besar utang rebound.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang RI Tembus Rp 7.734 T di Akhir2022, Porsi Asing Secuil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular