RI PHK Massal Gara-gara AS dan Eropa, Ini Kata Menteri Jokowi

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 15/05/2023 12:10 WIB
Foto: Penjelasan Menteri Ketenagakerjaan terkait Permenaker Upah Minimum 2023. (Tangkapan layar Youtube Kementerian Ketenagakerjaan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah tak menampik maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri manufaktur nasional. Terutama, karena industri alas kaki yang tutup akibat penurunan permintaan di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Bahkan, kata dia, ada yang tidak ada lagi mendapat permintaan.

Untuk itu, dia mengatakan, pihaknya telah banyak melakukan mediasi yang terindikasi dari laporan dari pekerja.

"Itu sudah kami antisipasi dengan adanya Permenaker Nomor 5 terkait padat karya, itu salah satu upaya kami, sekali lagi pemerintah telah berusaha keras untuk menekan jangan sampai terjadi PHK. Misalnya kalau teman-teman yang terutama alas kaki yang berorientasi ekspor Eropa dan Amerika yang memang permintaannya itu berkurang bahkan tidak ada permintaan sama sekali, kami juga kan memberikan kelonggaran dengan berbagai syarat.," kata Ida saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (15/5/2023).


"Ini kami banyak sekali melakukan mediasi, memang sengaja tidak kami publish agar tidak menimbulkan kecemasan. Alhamdulillah berhasil dari mediasi itu ditemukan titik temunya," ujarnya.

"Itu saya kira di Permenaker Nomor 5 itu upaya yang kami lakukan, yang kami ingin itu jangan sampai terjadi PHK. PHK benar-benar pilihan yang terakhir karena upaya dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu ada dalam rangka mempertahankan agar mereka tetap bekerja," jelasnya.

Meski demikian, apabila ditemui kasus PHK secara sepihak, Ida menegaskan, pihaknya akan melakukan pemanggilan. Mulai dari memanggil pembina hubungan industri dan jaminan sosial tenaga kerja (PHI Jamsos) dan pengawas.

"Biasanya kami duduk bersama, jangan sampai hak-hak pekerja itu tidak dipenuhi terhadap pekerja. Banyak sekali mediasi itu," tutur dia.

Lebih lanjut, ujar Ida, tren pengangguran RI mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2020-2022.

Namun ia tak menampik jika ada industri yang memang masih belum bisa tumbuh positif di tahun ini.

"Memang ada industri yang tumbuh tidak dengan baik, tapi tidak sedikit industri yang tumbuh dengan baik. Banyak sektor yang Alhamdulillah bisa pulih dengan baik," katanya.

"Kalau tren-nya pengangguran kita turun ya dibandingkan 2020, 2021, 2022, bahwa masih ada sektor yang tidak tumbuh positif itu iya, tapi ada banyak sektor yang tumbuh positif," pungkas Ida.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini