Internasional

Bukti Baru Dominasi China di Panggung Global, Eropa Waswas!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 May 2023 21:30
A Chinese flag is raised during a medal ceremony for the women's freestyle skiing big air at the 2022 Winter Olympics, Tuesday, Feb. 8, 2022, in Beijing. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Bendera China (AP Photo/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - China makin memperlihatkan kekuatan negaranya dalam diplomasi internasional. Hal ini terlihat dari rapat para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) pada Jumat (12/5/2023).

Dalam pertemuan tersebut, para menteri mencari pendekatan bersama untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada China. Tak hanya itu, para menteri juga mencari cara membujuk Beijing untuk mengambil sikap lebih keras terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

UE juga mendesak 27 negara Uni Eropa untuk memiliki pemahaman yang sama terkait hubungan dengan China. Menurut mereka, saat ini Beijing lebih tegas meningkatkan pengaruhnya di panggung dunia.

Berbicara di Parlemen Eropa minggu ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui hubungan semakin ketat karena persaingan di pihak China telah meningkat.

Scholz dilaporkan mendukung seruan memangkas ketergantungan Eropa pada China untuk bahan-bahan utama, tetapi tidak ada keinginan untuk memutuskan semua hubungan dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

"Ada keinginan untuk menghindari konfrontasi dengan China, bahkan jika perselisihan berlipat ganda," kata Elvire Fabry dari think tank Jacques Delors Institute, dikutip dari AFP.

Sebelumnya UE telah membuat marah Beijing dengan mengusulkan untuk membatasi ekspor teknologi sensitif ke delapan perusahaan China yang diduga mengirimkannya ke Rusia.

Dalam tur Eropa minggu ini, Menlu China Qin Gang memperingatkan Beijing akan mengambil "tanggapan yang diperlukan" jika UE bergerak maju dengan sanksi apapun.

Di Berlin, Qin berselisih dengan menlu Jerman Annalena Baerbock, yang bersikeras menyatakan bahwa "netralitas berarti memihak agresor" yang diproklamirkan China saat membahas Ukraina.

Sementara itu, menlu Prancis Catherine Colonna berusaha melunakkan nada ketika dia bertemu Qin. Ia bersikeras bahwa China memiliki peran penting untuk dimainkan demi "perdamaian dan stabilitas global" dalam upaya menengahi.

Saat ini, UE secara resmi mengkategorikan China sebagai mitra, pesaing, dan saingan sekaligus, dan tidak ada rencana untuk menghentikan pendekatan itu. Tetapi para pejabat UE mengatakan bahwa penekanan sekarang dapat bergerak ke arah persaingan daripada bekerja sama.

Para menteri UE akan menindaklanjuti diskusi China mereka dengan pertemuan pada hari Sabtu dengan rekan-rekan dari kawasan Asia-Pasifik.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rusia, 'Bom' Baru Eropa Kini Sasar Negara-Negara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular