
Jangan Kaget! Singapura 'Cinta' Babi dari Batam, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa mengatakan bahwa bisnis babi Indonesia nilai uangnya tidak kecil. Namun peternakan babi di Indonesia masih dilihat sebelah mata.
"Bisnis babi nilai uangnya gak ada yang kecil, cuma karena memang tidak menjadi hal utama di Indonesia seperti unggas, gak ada yang ngurusin, gak kelihatan (cuannya)," kata Hari kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/5/2023).
Hari mengungkapkan, bisnis penjualan babi setiap harinya dari Pulau Bulan ke Singapura bisa mencapai 1.000 ekor per hari. Singapura merupakan pembeli setia babi-babi asal Indonesia khususnya dari Batam.
Menurut data Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian ekspor babi potong dari Pulau Bulan ke Singapura sebanyak rata-rata 985 ekor per harinya. Nilainya setara Rp 3,5 miliar.
![]() Peternakan babi di Batam Kepulauan Riau. (Dok. Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian) |
"Berarti 30.000 ekor per bulan. Dikalikan harga berapa kesempatan (bisnis) antara Indonesia dan Singapura. Nilainya gak ada yang rendah," ungkapnya.
Adapun harga babi hidup per ekornya, kata dia, bisa mencapai Rp 5-7 juta per ekor. Artinya, pendapatan dari penjualan babi itu sendiri bisa mencapai hingga Rp 7 miliar per hari. Perhitungan ini merupakan angka sebelum terjadi kasus penyebaran virus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
Sementara itu, Hari mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu pengirim babi hidup ke Singapura, selain Serawak, Malaysia.
"Indonesia mengirim 12,5% dari kebutuhan daging babi dalam bentuk hidup ke Singapura. Kasus ASF ini (membuat) babi hidup ditolak masuk. karena berpotensi menyebarkan penyakit ASF," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! Selain Batam, Kematian Massal Babi Terjadi di Sini
