Katanya Suram, Kok PDB RI Tumbuh 5%? Ini Jawaban Sri Mulyani!

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
10 May 2023 09:15
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,03% (year on year/yoy) pada kuartal I-2023, menjadi satu hal di luar ekspektasi dirinya.

Sri Mulyani menjelaskan, bahwa ekonomi dunia 2023 sempat diramal oleh beberapa lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) sangat suram, hitam, dan pekat. Di tengah ramalan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia ternyata mampu tumbuh 5% selama enam kuartal berturut-turut sejak kuartal IV-2021.

"(Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 capai 5,03%) Di luar ekspektasi dalam arti positif ya. Karena waktu masuk 2023, Bapak Presiden (Joko Widodo) juga meng-quote pernyataan Managing Director IMF (Kristalina Georgieva) bahwa tahun 2023 it's gonna be dark and darker," ujar Sri Mulyani dalam tayangan Youtube Kemenkeu, dikutip Rabu (10/5/2023).

Pun, bendahara negara itu juga tidak menampik, bahwa 2023 dunia dihadapkan dengan situasi yang sangat kompleks. Ada perang Rusia dan Ukraina, yang kemudian menimbulkan disrupsi supply membuat harga-harga komoditas melejit. Ditambah pandemi Covid-19 yang belum usai.

Banyak negara berharap, pemulihan ekonomi setelah 3 tahun pandemi Covid-19 bisa menjadi kesempatan untuk bergerak, namun kenyataannya banyak sektor ekonomi yang justru belum pulih dan menimbulkan efek luka dalam atau scaring effect.

Sektor-sektor yang terpukul sangat dalam yang dimaksud Sri Mulyani misalnya restoran, hotel, transportasi, bahkan hingga konstruksi dan bangunan.

"Sehingga kami pun di kementerian keuangan waktu kita mengeluarkan pernyataan mengenai penjelasan APBN kita juga menyampaikan bahwa tahun 2023 diliputi ketidakpastian terutama dari sisi lingkungan global yang akan risky," ujarnya.

Kendati demikian, tak disangka, kata Sri Mulyani pemulihan ekonomi di tanah air bisa terjadi begitu cepat dibandingkan negara lain. Pemulihan ekonomi mulai terlihat pada kuartal IV-2021. Di mana saat itu pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,03% di saat negara lain bahkan ekonominya masih kontraksi alias minus.

Sejak kuartal IV-2021 tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia konstan dengan pertumbuhan di atas 5%, hingga akhir kuartal IV-2022 yang mencatatkan, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01%. Sri Mulyani pun tak menyangka, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal I-2023 masih stabil dengan pertumbuhan 5,03%.

"Kuartal I (2023) kita agak khawatir apakah akan tetap momentumnya itu jalan, namun lihat dari angka-angkanya seperti consumer confidence kita itu masih sangat kuat, tadinya kita khawatir karena inflasi tinggi, daya beli menurun confidence dari konsumen menurun," ujarnya.

"Dengan kombinasi kebijakan yang tidak konvensional ya kita melihat ke daerah-daerah inflasi kita turunnya cukup cepat dibandingkan negara-negara maju yang inflasinya masih cukup tinggi, dan ini menolong daya beli sehingga konsumsi adalah motor penggerak terbesar," kata Sri Mulyani lagi.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5% Lebih di Q4

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular