Jangan Kaget! Luhut Bilang Begini Soal Impor KRL Bekas

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 09/05/2023 16:05 WIB
Foto: LightRocket via Getty Images/Pacific Press

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kurang mendukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang akan melakukan importasi Kereta Rel Listrik (KRL) bekas.

Alih-alih melakukan impor KRL, Luhut mendorong agar Industri di dalam negeri dapat memproduksi sendiri.

"Sampai sekarang sih saya masih berlanjut prosesnya, tetapi kalau saya ditanya setujunya buat di dalam negeri. Kita menunggu hasil audit akhir dari BPKP," kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/5/2023).


Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengaku terbuka dengan adanya opsi impor darurat Kereta Rel Listrik (KRL) bekas Jepang. Sebab, menurutnya kapasitas KRL saat ini belum memadai.

"Terbuka (impor darurat KRL). Asal harganya baik," kata Erick kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023).

Erick menyampaikan bahwa saat ini pemerintah masih dalam proses mempelajari hasil audit dari BPKP soal biaya impor yang terlalu mahal.

"Kalau kemahalan ya opsinya tidak. Kalau kita cuma membebani penambahan kapasitas dengan harga mahal kita harus berpikir ulang," tegasnya.

Namun dengan melihat kondisi peningkatan pada penumpang KRL yang cukup tinggi, Erick menuturkan, terkait solusi apakah akan dilakukan impor atau dengan pengadaan dari dalam negeri, hal itu masih dalam proses perhitungan kembali.

"Kemarin kan sudah dibicarakan, tentu sekarang peningkatan di kereta ini cukup tinggi. Solusinya apa? apakah impor atau buat sendiri? Nah ini yang lagi dihitung kembali," tuturnya.

"Karena tidak mungkin kita naik kereta di bak terbuka kayak jaman dulu, murah itu pake kayu, cepat, tapi kan tidak sesuai dengan zaman hari ini. Nah ini yang kita coba duduk sama-sama untuk mencari solusinya. Tapi Insya Allah di dalam pertemuan tanpa saling menyalahkan," lanjut dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun