Internasional

Geger Serangan Drone ke Kediaman Putin, China Ikut Buka Suara

luc, CNBC Indonesia
Jumat, 05/05/2023 13:35 WIB
Foto: Bendera Rusia dan China (Photo by Leonid Faerberg/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan pesawat tak berawak (drone) yang menyasar kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin telah mengundang reaksi dari sejumlah negara. Salah satunya adalah China.

Usai serangan tersebut, Rusia langsung menuding Ukraina sebagai pihak yang bertanggung jawab. Namun, tak lama setelah itu, Rusia mengungkapkan teori keterlibatan AS.

Di sisi lain, muncul juga dugaan bahwa serangan tersebut merupakan akal-akalan Rusia untuk menyalahkan Ukraina.


China enggan menuding salah satu pihak dan lebih memilih menyerukan deeskalasi pascaserangan tersebut.

"Posisi China dalam krisis Ukraina konsisten dan jelas. Semua pihak perlu menghindari mengambil tindakan yang dapat semakin memperburuk situasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, dikutip Russia Today, Jumat (5/5/2023).

Dia mengatakan Beijing akan "terus bekerja dengan komunitas internasional untuk memainkan peran konstruktif untuk penyelesaian politik krisis Ukraina."

Adapun, China meluncurkan peta jalan 12 poin untuk mengakhiri krisis pada Februari, dan telah menekankan bahwa perang Rusia-Ukraina hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi.

Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka terbuka untuk melanjutkan negosiasi dengan Ukraina tetapi hanya jika Kyiv mempertimbangkan "kepentingan dan kepentingan sah" Moskow.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Ragukan Ancaman Trump & Pilih Lanjut Perangi Ukraina