Internasional

Putin Ngamuk di Ukraina, Serangan Mematikan Bombardir Jantung Kyiv

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 July 2025 17:00
Suasana setelah serangan pesawat nirawak Rusia di Kyiv, Ukraina, Selasa (17/6/20256). (REUTERS/Thomas Peter)
Foto: Rusia serang Ukraina (REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kembali melancarkan serangkaian serangan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Kamis (10/7/2025). Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) masih terus mendorong dua negara itu untuk masuk pada perundingan gencatan senjata dan perdamaian.

Mengutip Reuters, serangan itu dilakukan dengan pesawat tanpa awak atau drone bersenjata. Pejabat melaporkan dua orang tewas, 13 orang luka-luka, dan kebakaran di apartemen dan bangunan non-hunian.

"Serangan di ibu kota terus berlanjut. UAV (pesawat tanpa awak) musuh masih mendekati kota," tulis Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, di Telegram.

Wartawan AFP di Kyiv mendengar ledakan keras yang menggema di atas kota sepanjang malam dan melihat kilatan cahaya dari sistem pertahanan udara menerangi langit. Nampak juga puluhan warga ibu kota berlindung di stasiun metro pusat sambil tidur di atas tikar, menenangkan hewan peliharaan, dan menunggu serangan selesai.

Distrik Shevchenkivskyi di Kyiv, yang terkenal dengan restoran-restoran elegan, galeri seni, dan bar-bar mahasiswa yang semarak, kemudian dilaporkan mengalami kerusakan signifikan pada bangunan-bangunan perumahan.

"Setelah pulang dari tempat perlindungan, tutup jendela Anda - asapnya banyak," kata Kepala Administrasi Militer Kyiv, Tymur Tkachenko.

Dampak skala penuh serangan itu belum jelas. Tidak ada komentar dari Moskow mengenai serangan yang terjadi sehari setelah Rusia meluncurkan rekor jumlah drone dalam semalam yang menargetkan negara tetangganya yang lebih kecil itu.

Sejauh ini, Ukraina telah mendapatkan bantuan peluru artileri dan rudal artileri roket bergerak dari Presiden AS Donald Trump. Hal ini dilakukan Trump untuk mendorong Moskow maju ke meja perundingan.

Trump semakin frustrasi dengan Presiden Vladimir Putin. Ia mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu melontarkan banyak "omong kosong" terhadap upaya AS untuk mengakhiri perang yang dilancarkan Moskow terhadap Ukraina pada Februari 2022.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Kamis.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Rusia Tepat Sasaran, Putin Ciptakan 'Neraka Beku' di Mykolaiv

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular